Abuy Reyhan, Malang
Perkenalkan nama saya Yudi dari Malang, memulai usaha ini
sekitar 2 tahun yang lalu. Berawal ketika saya pulang dr Saudi tahun 2013 sebagai
TKI, setelah sebelumnya sempat jatuh bangun di dunia konveksi.
Pulang dari Saudi bermodal uang sedikit ada yang mengajak ikut MLM, karena waktu itu saya masih bingung mau usaha apa, dan juga yang mengajak sahabat baik. Akhirnya langsung saya iyakan.
Pulang dari Saudi bermodal uang sedikit ada yang mengajak ikut MLM, karena waktu itu saya masih bingung mau usaha apa, dan juga yang mengajak sahabat baik. Akhirnya langsung saya iyakan.
Tapi ternyata selang beberapa bulan modal kami ludes semua di
bawa upline.
Selepas itu ada teman yang mempercayakan uangnya untu saya pake jual beli motor bekas sama mobil bekas
Saya mencari unit di Kaltim kemudian dikirimkan ke Jawa Timur. Usaha inipun tidak berjalan lama
Pemasaran lancar tetapi mencari unit yang sesuai kriteria lumayan susah dan modalpun saya kembalikan.
Selepas itu ada teman yang mempercayakan uangnya untu saya pake jual beli motor bekas sama mobil bekas
Saya mencari unit di Kaltim kemudian dikirimkan ke Jawa Timur. Usaha inipun tidak berjalan lama
Pemasaran lancar tetapi mencari unit yang sesuai kriteria lumayan susah dan modalpun saya kembalikan.
Sekitar dua tahun saya jalani jual beli kendaraan. Tapi berawal dari situ,
rekanan saya di Samarinda yang biasa mencarikan motor dan mobil, mengenalkan
produk bumbu instan dan mengajak saya untuk joint.
Singkat cerita, saya ketemu produsennya dan di beri wilayah di Kalimantan Selatanl plus di beri hutang berupa bumbu buat di pasarkan di sana.
Singkat cerita, saya ketemu produsennya dan di beri wilayah di Kalimantan Selatanl plus di beri hutang berupa bumbu buat di pasarkan di sana.
8 bulan di Kalimantan Selatan dari rutinitas sebagai sales, saya mengalami
titik jenuh pada hal penghasilan lumayan. Akhirnya saya punya pikiran,
bagaimana kalau usaha di Kalimantan Selatan ini saya over kepada orang lain dan
nantinya setiap orang yang mau order bumbu harus melalui saya dan saya tentu ambil
untung sekian persen.
Setelah presentasi beberapa orang, saya pun menemukan orang yang pas unuk menjadi rekanan saya. Dia jujur, muda plus punya dana buat take over stock yang ada dan stock titipan di pasar
Kemudian saya pindah ke Palangka raya. Tidak perlu waktu lama, cuma 2 mingguan di sana, ada lagi orang yang take over usaha
saya dengan sistem seperti di Kalimantan Selatan. Akhirnya saya ketagihan
diam di rumah tetapi tiap minggu ada yang order dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah yang memberi kontribusi ke saya
diam di rumah tetapi tiap minggu ada yang order dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah yang memberi kontribusi ke saya
Saya pun terbang ke Pangkalan bun untuk "babat alas",
buka pasar di sana. Dalam selang 5 bulan sudah ada lagi yang ambil alih.
Saya pulang lagi ke pulau Jawa dan mencoba berkompetisi di Jawa tepatnya di daerah Bojonegoro/ dan Blora.
Alhamdulillah dengan sistem kerja arahan dari pabrik yang saya terapkan.
Saya bisa bersaing di pulauJjawa dan lagi lagi di ambil alih oleh orang setempat. Dan sekarang saya memulai babat alas lagi di daerah Pekalongan, sudah berjalan selama satu setengah dan kayaknya tidak lama lagi sudah ada yang melirik dan mau ambil alih.
Insyaallah dlm tri wulan ini saya mau di ajak sama pihak pabrik uuntuk survey
pasar ke Malaysia
Minta saran dan dukungan beserta doa dari sahabat sahabat semua agar usaha yang saya rintis bisa terus berkembang
Dan saya sekalian promosi bagi rekan rekan di wilayah yang belum ada komoditas bumbu ini bisa kita pasarkan di sana, terutama di luar pulau..
Minta saran dan dukungan beserta doa dari sahabat sahabat semua agar usaha yang saya rintis bisa terus berkembang
Dan saya sekalian promosi bagi rekan rekan di wilayah yang belum ada komoditas bumbu ini bisa kita pasarkan di sana, terutama di luar pulau..
Terimakasih
sudah di ijinkan belajar menulis dengan berbekal ijazah SMP saya 😆
No comments:
Post a Comment