4/03/2018

MINIM MODAL CANVASSING




Anton J. Simatupang,, Jakarta.

Banyak dari para pegusaha besar lahir dari seorang sales atau marketing dengan teknik Canvassing, dan kebanyakan awalnya mereka menjual barang yang bukan hasil produksinya sendiri, hingga pada akhirnya mereka berhasil menciptakan produk dengan brandnya sendiri.
Tentu ada kelebihan dan kekurangan pada teknik ini. Saya akan coba bahas sedikit. Karena menurut saya ini juga sebagai jalan keluar bagi yang ingin masuk ke dalam dunia wirausaha dengan modal uang yang minim.
Teknik canvassing ini merupakan teknik penjualan langsung tatap muka kepada calon pelanggan (end user) yang belum pernah anda kenal sebelumnya.
Caranya anda datangi calon pembeli dengan langsung membawa produk yang akan dijual, perkenalkan diri anda lalu tawarkan produknya.
Related image

Lakukan secara rutin dan terjadwal, mengingat budaya kita orang Timur, pembeli merasa sungkan ditawari terus-menerus hingga akhirnya membeli.
Pada pertemuan pertama sampai ketiga kemungkinan clossing sekitar 5% karena masih dalam tahap pengenalan. Pada pertemuan selanjutnya closing atau penjualan bisa diatas 50%.
Tujuan dari Canvassing adalah memotong rantai distribusi dari produsen - distributor – agen – toko - enduser, sehingga anda mendapat selisih dari harga beli dan harga jual toko. Kelebihan canvassing adalah anda dapat bertemu langsung tatap muka dengan calon pembeli sehingga anda tahu persis need mereka, dan mereka pun dapat melihat langsung produk yg anda tawarkan. Kekurangan dari teknik ini anda harus mengeluarkan biaya bensin keliling wilayah oeperasional anda.
Related image


Berikut salah satu contoh canvassing: minyak goreng curah.
Toko dan warung biasa menjual minyak goreng 
Rp. 12.000/kg. Pak Budi berinisiatif canvassing minyak goreng dengan membeli dari agen dengan harga Rp. 9.500/kg untuk dijual lagi ke pembeli end user (ibu rumah tangga, warteg, warung nasi padang, penjaja gorengan, cattering dll). 
Harga jual ditetapkan kisaran Rp. 10.500 – Rp. 11.500/kg, sedikit dibawah harga toko. Bedanya, pembeli tidak perlu datang ke toko, karena barang diantar langsung ke rumah.
Dengan menggunakan sepeda motor setiap hari pak Budi canvassing rutin sesuai jadwal yang sudah diatur diawal, hari Senin ke daerah seputaran kelurahan 1, hari Selasa seputar kelurahan 2,hari Rrabu kelurahan 3, dst, sedang hari Minggu libur. Dalam 1 minggu pak Budi melakukan kunjungan 6 hari kerja, begitu seterusnya sampai pelanggannya terbentuk.
Setelah pelanggan tetapnya sudah ada, pak Budi mempekerjakan kurir untuk antar order pelanggan sesuai jadwal, sehingga pak Budi dapat menggarap wilayah kerja baru lainnya, kelurahan 7-13.
Estimasinya adalah penjualan 300 kg/hari, biaya operasional 10% dari profit, 90% menjadi tambahan modal baru. Begitu seterusnya sampai dirasa mampu untuk melakukan ekspansi, yaitu menambah produk untuk dijual ke pelanggan yang sudah ada, atau tidak menambah produk tetapi menambah wilayah kerja sampai ke tingkat kecamatan misalnya.
Diatas adalah contoh canvassing minyak goreng, produknya bebas bisa apa saja tergantung pasarnya: ada atau tidak. Saya beri contoh minyak goreng/sembako karena pasarnya sudah pasti ada.
Demikian sekilas tentang teknik canvassing, semoga dapat membantu para sahabat yang sedang bingung untuk terjun ke dunia wirausaha.

                                                ***

No comments:

Post a Comment