4/21/2018

KACANG DELIK, TENTANG PERSAINGAN


Image may contain: food
Mawar Niyati

Setelah ibu meninggal, aku dilarang kembali merantau ke kalimantan. Padahal aku sudah nyaman diluar Jawa. Sebagai satusatunya anak perempuan dan satu satunya anak hilang (merantau jauh), bapak khawatir dan ingin ditunggui. Akhirnya saya mengalah.

Kendala perantau adalah sulit beradaptasi dikampung sendiri (dari kecil sudah di Sulawesi), namun kebetulan waktu itu sedang ada pembangunan pabrik garment terbesar di Indonesia, Nesia Pan Pacifik, yang nantinya akan
diresmikan oleh bapak presiden Joko Widodo.

Image result for nesia pan pacific garment
            Nesia Pan Pasific

Saat peresmian, rumah saya jadi base camp sniper dan paspampres.. Moment itu saya manfaatkan dengan menjual nasi, minuman dengan modal seadanya. Selesai peresmian masih jualan nasi, lalu warung warung lain bermunculan. Saya tidak mampu bersaing, akhirnya warung nasi saya gulung tikar. Sisa warung kopi yang jual gorengan saat karyawan pulang dari pabrik.

Mungkin karena sistem kerja saya "palu gada," makanya usaha saya sering goyah dan hancur sebelum berkembang. Kantin dari pabrik minta gorengan buatan saya. Setiap hari, dari 50 sampai akhirnya mencapai 1000 biji setiap hari. Karena laris, maka sainganpun berdatangan dari segala penjuru. Dan salah satunya teman saya.

  
Image may contain: 1 person
Suatu hari dia mengeluh,kalau gorengannya tidak habis, dimarahi ibunya. Karena tidak tega, saya mundur. Besoknya saya trial and eror, stik balado saya buat untuk memanfaatkan minyak dan tepung sisa jualan gorengan. Awalnya benar benar tidak layak, keras dan asin. 50 pcs dalam tempo seminggu itu sudah sangat alhamdulillah. Berikutnya saya pake soda kue, pengembang, telur yang banyak, tetap saja belum ketemu rasa yang pas. 

Pada puncak putus asa saya justru tidak memakai apa apa dalam membuat adonan dan VIOLA!!!, Akhirnya saya dapat formula yang bagus dengan respon pun bagus. Penjualan dikantin pabrik dari 50 pcs seminggu meningkat menjadi 100 pcs sehari. 

Karena sudah percaya diri., maka saya jual juga keluar, seperti ke tukang sayur dalam bungkusan besar dan ke toko toko grosir. Omset saya mulai membaik. Dalam seminggu saya bisa menjual 3000 pcs packingan kecil.
 

Namun namanya usaha., tetap saja ada saingan. Setelah tetangga membantu seminggu dirumah saya, dia mengusur posisi penjualan dipabrik. Saya pun menyerah. Marah, kecewa.? Tidak ada, sebab saya percaya semuanya pasti sudah diatur. 
Karena saya pernah tinggal di Sulawesi yang kaya kuliner, saya menjiplak salah satunya yaitu "kacang sembunyi,". Di asalnya varian kacang sembunyi hanya manis. Namun saya berinovasi dengan menambahkan daun jeruk dan cabai.  Responnya sangat menyenangkan. 

Setelah stik balado disabotase, saya lebih hatihati. Kacang sembunyi masih laris manis sampai menjelang puasa.
Saat puasa ditawari pinjaman bank. Saya fikir lokasi saya sangat strategis untuk lahan parkir, dengan gegabah saya mengambil pinjaman Rp. 90 juta.

Karena tidak pernah punya hutang saya sangat panik, takut tidak tepat waktu.
Lalu saya banting stir dengan membuat kue kue kering dan dipajang didepan rumah, lalu paginya saya jualan sayur dipasar. Otomatis jam tidur berkurang, hanya 1-2 jam sehari.

Namun karena bisa menutup hutang, saya jalani dengan senang. 
Akhirnya kacang sembunyi jadi tidak terurus. 
Setelah selesai pembangunan lahan parkir, agak lega rasanya,. setidaknya pos pendapatan bertambah. 

Lalu suatu hari salah satu mandor pabrik protes

"Mbak, rasa kacang sembunyinya tidak enak sekarang,"
"Loh... saya sudah hampir dua minggu tidak bikin kacang sembunyi", jawabku.  Lalu besoknya dia bawa kacang sembunyi dari pabrik. Saya patahkan dan ternyata kacangnya masih mentah. 
"Ini bukan buatan saya mbak," jawabku. Lalu dia pesan sekilo dan harus jadi esok harinya, saya iyakan. Dia pun puas, lalu dia merekomendasikan ke anak buahnya untuk beli. Pekerjaan saya bertambah.
 

Menjelang puasa, pesanan kue kering sebanyak 500 toples seperempatan ditambah kacang sembunyi hampir 200 toples. Pada 2 hari menjelang hari H, semuanya selesai. Bahkan menjelang hari H kue untuk bapak pun diangkut sama pelanggan. Mau tidak dikasih, tidak enak nanti bikin kecewa. Akhirnya malam lebaran lembur sendirian dirumah. Karena adik sama ipar sudah pulang kampung. 

Beberapa bulan setelah melewati naik turunnya perjalanan. Suami meminta saya untuk ikut ke Tangerang. Beberapa bulan di Tangerang menganggur. Untung hutang sudah di back up sama penghasilan kontrakan dan parkiran. 

Karena biasa bergerak, di Tangerang saya masih terus bikin cemilan buat dibagibagi ke tetangga. Lalu tetangga menawarkan untuk dijual ke kantornya. 
Sama bu RT ditawarkan untuk masuk koprasi kelurahan. Disana mereka sangat bersemangat membantu mulai dari pemasaran hingga perijinan. 

Image result for dpd senayan

Akhirnya, produk saya sudah masuk di koperasi DPD Senayan dan akan dikirim ke bandara. Sementara ini saya sedang dalam proses PKP (pelatihan ketahanan pangan) untuk melengkapi berkas PIRT, HaKI, dan halal. Mohon doanya sahabat WPI. Semoga diberi kelancaran.
Oh ya, sebagai tambahan, nama kacang ndelik itu usul dari mas bojo, katanya biar unik. Sedangkan merk dagang, saya pakai nama Risky food's. Jaga jaga bila suatu saat nanti saya menambah jenis produk, hanya varian yang dirubah. Sedang untuk Logo.masih sedang diprotes.