7/13/2020

BISNIS ITU ITU SEPERTI APA SIH?

by Mohamad Habibi

Salah satu lingkaran pertemanan istri saya adalah emak - emak dari anak - anak sekolah. Dari situ sering dengar cerita istri, Si A suaminya usaha kontraktor, Si B suaminya dokter, Si C dan suaminya buka toko di X, dsb.

Lalu saya nanya,"Lha temenmu tahunya aku bergerak di bidang apa ?" Ternyata mereka tahu saya bergerak di bisnis IT, tapi tidak tahu seperti apa sih bisnis IT itu.

Ya gimana ya...sebenernya banyak sih yang bisnis IT, tapi mungkin kurang terekspose saja. Selain itu bisnis IT juga banyak macamnya.

Mumpung pas korona ini IT lagi naik daun, saya cerita sedikit tentang bagaimana itu bisnis IT ya. Dari pengalaman dan pengamatan saya, bisnis IT itu antara lain adalah:

1. Jual beli perangkat2 IT, misal laptop, aksesoris, atau perangkat elektronik lain yang bisa nyambung ke komputer semacam printer, LCD, sensor, dll

2. Penyedia jasa "ringan" IT, misalnya jasa servis/instalasi/setting komputer/laptop, jaringan

3. Penyedia "infrastruktur" IT misalnya jualan bandwidth/koneksi (ISP), hardware server. Ini sih kelasnya bisa dari yang kecil hingga kelas besar. Kalo era 2000 an, kantor tempat saya bekerja dulu, banyak bergerak di tender - tender infrastruktur IT.

4. Software development. Misalnya, membuatkan aplikasi penjualan, aplikasi pemesanan, dll

5. Implementor ERP. Ini agak spesifik. Misalnya ada perusahaan pengembang software membuat produk ERP. Karena produknya gede dan kompleks, biasanya ada pihak lain bekerja sama untuk mengimplementasikan/mengcustomize produk tersebut sesuai dengan kebutuhan klien. 

6. Start up. Ini yang lagi ngetren. Biasanya start up memiliki produk sendiri yang disebut "platform". Platform inilah yg nanti digunakan oleh konsumen

Adapun usaha IT saya saat ini ada di dua kaki  yaitu software development dan start up. 

Kerjaan saya di ranah software development ya nyari klien yang mau membuat sebuah sistem/aplikasi. Anggaplah seperti tukang jahit, tapi khusus di software. 

Setelah beberapa waktu berjalan, saya dapat mitra untuk bergerak ke bidang start up. Saya dan tiga mitra hendak membuat "platform". Dua platform tersebut sifatnya untuk langsung ke user, B2C. Sedang yang satu lagi lebih ke B2B.

Dan seperti usaha yang lain, usaha di bidang IT juga tentu ada seninya. 

Lalu bagaimana dapat keuntungannya seperti apa dan bagaimana di bisnis IT, saya akan kupas pada tulisan lainnya ya...biar gak kebanyakan hehehehe....

7/11/2020

My BUSINESS STORY

by Didi Darmadi

Sebagai admin, yang membernya sudah menulis, rasanya tidak pantas jika saya tidak ikutan. Nah agak panjangan tapi semoga menginspirasi..

Saya memulai Toko ATK pada tahun 2015, tepatnya 3 bulan setelah menikah (pada saat baru hamil). Saya kuatir 1 bisnis tidak mencukupi untuk masa depan anak saya makanya saya buat usaha lagi.
Pada saat itu saya sedang menjalankan bisnis ISP. Tapi karena saya punya 2 ruko kosong dan letaknya di kompleks pertokoan yang sayang jika nganggur jadi sya memutuskan membuka toko ATK.

Bisnis ATK ini gampang gampang sulit, pelaku bisnis ini crowded banget. Kalo istilah ngetrendnya ini bisnis "red ocean" alias bisnis berdarah darah saingannya. Lah terus kenapa masih nekad?

Saya mempunyai "PRIVILAGED". Walaupun ayah saya tidak membantu modal usaha saya karena perjanjian dulu adalah hanya sampai meng"kuliah"kan saya. Saya dulu mempunyai pilihan, dikasih modal usaha atau kuliah diluar negeri dan pilihanny hanya sekali, tidak bisa ditawar atau ada bantuan lagi. Ayah saya tegas, setelah selesai kuliah, saya setengah mati membangun usaha sampai bangkrut pun tidak dibantu (dibisnis sebelumya). Tetapi privilaged lain bisa saya ambil selain uang yaitu ILMU & NETWORK.

Sekedar catatan ayah saya seorang pebisnis the real palugada bukan agen agenan atau makelar makelaran sejuta barang modal omongan ya, jadi network bisnis dia lumayan banyak.

Privilaged ini berpengaruh sekali. Ini kenyataan pahit, biarpun ada beberapa success story from zero to hero tapi kenyataan nya lebih mudah jika kita tidak from zero. Saya bercerita jujur apa adanya bukan glorifikasi kehebatan.

Oke lanjut..
Awal berdiri saya memakai modal barang sekitar 60 jutaan (diluar rak2 dn renovasi tempat). 60 jutaan ini terdiri dari kurang lebih 30 jutaan barang cash dan 30 jutaan barang kredit. Nah saya dikasih kredit oleh berbagai supplier modal privilaged td.
Ga ada yg takut ngasih saya kredit, mau ratusan juta jg langsung diantar karena ayah saya terkenal tidak pernah bermasalah uang pada siapapun. Prinsip NO UTANG samasekali ini sampai hari ini saya pegang erat2, lebih erat daripada balon ke 4. Bahkan ruko, mobil, tanah yg dibeli ayah saya semua cash. Tidak ada kata kredit. Bandingkan ma orang zaman sekarang yang HP aja kredit.
Perjuangan dia saya saksikan dari kecil, bagaimana dia mencicil barang hanya dengan makan sehari sekali daripada ngutang.

Dia selalu berkata CASH is KING. Bahkan dari zaman KRISMON 98 dia sudah mengerti dan menjadi survivor bahkan lebih sukses disaat orang lain pada bangkrut. Semua karena CASH. Prinsip ini dia dapatkan dari kakek saya katanya.. Tapi itu cerita di lain kali.

Prinsip ini juga mengajarkan kepada saya, apa yg saya hasilkan akan sangat berpengaruh kepada masa depan anak saya, jadi semcam motivasi untuk mengembangkan diri. Jika kita terkenal jujur, bagus, maka imbas ke anak akan ada.. Ini mesti diingat baik baik!

Awal berdiri toko saya SEPI.. pernah seminggu cuma 50rb kejual barang dan itupun TEMEN SENDIRI. Kalo dia ga beli ya uda NOL total. Padahal awal saya sudah pakai karyawan 1, karena saya masih ada bisnis lain dan istri saya baru hamil waktu itu. Maklum masih perdana, masih banyak takutnya kalo istri terlalu cape.

Jadi awal awal jualan itu cuma gali lubang nutup lubang, itupun nutupnya dari usaha ISP saya. Kadang kurang dan dimaklumin supplier. Karena kondisi itu, kadang sering cekcok ama istri. Dia stress karena hamil, saya stress karena usaha. Tapi tidak ada kata menyerah..

Karena sudah lumayan desperate, saya mendatangi satu satu kolega ayah saya, mulai dari direksi perkebunan.. Ayah saya salah satu bisnisnya kerjasama dengan PTPN dan instansi2 plat merah. Mulai lah membangun pertemanan, dari awal canggung anak muda duduk dengan boss boss sampai sekarang sudah biasa.. Semua itu tanpa sepengetahuan ayah saya..
Kira kira setengah tahun kemudian baru keliatan ada hasilnya..
Mulai dari supply ATK utk PTPN, merambah ke BUMN dan Dinas2..
Dari 1 Dinas ke dinas lainnya..
kalau ada orang bilang kerjasama dengan Plat merah susah, harus ikutin kemauan mereka, ikutin pergaulannya, saya bilang tidak.
Kita mainnya Profesional, seperti ayah saya.. Saya tidak pernah ke tempat aneh2.. Selalu jaga jarak. Itu pesan ayah saya.. Jaga jarak bukan karena COVID ya, tapi karena menjaga hubungan supaya selalu bagus. Hubungan bisnis jangan disamakan dengan pertemanan biasa. Jangan terlalu dekat karena jika dekat rawan konflik pribadi. Keep it profesional.

Saya tahu saya tidak bisa fight di red ocean, makanya saya ambil strategy blue ocean. Saya ambil market yang tidak bisa diambil oleh pengusaha lainnya.. Bahkan pengusaha sekelas grosiran.

Tapi bukan berarti toko saya khusus ke mereka, saya melayani recehan juga.. Di recehan, saya tidak ambil margin besar. Sampai skrg banyak pelanggan recehan sya karena saya terkenal murah.
Di grosiran saya pun bermain tapi sedikit, hanya orang tertentu yang saya percayai.
Alasannya simpel, grosiran berdarah darah dan NGUTANG pula.
Saya tidak kuat diutangin, mental saya lemah untuk ngemis ngemis nagih utang. Biarpun grosiran itu marketnya gede.
Note : Mertua saya grosiran, 1 toko bisa ratusan juta ngutangnya..

SISTEM JUAL BELI ATK
Usaha sistem jualnya simpel, TIDAK ADA TAWAR MENAWAR!
Semua fix price, dan by Quantity. Jadi beli 3 dan beli 6 itu berbeda. Berlaku kepada semua orang, bahkan pembeli recehan ANAK SMA jg kalo beli quantity tetep dikasih harga quantity. Tidak ada kamu harga spesial, kamu harga family dsb.
Harga by quantity ini disenengin orang, terutama guru2 karena mereka ini end user sebenarnya bukan reseller tapi karena belanja lumayan banyak jadi dapat harga quantity.
Strategy simpel saya ini berhasil poll, saya berani pastikan hampir sekabupaten sampai dusun2 90% Sekolah ambil barang sama saya. Ribuan pelanggan sekolah saya, ya ribuan.. bukan mengada ada.
Selain sekolah, kantor2 swasta, toko2 end user yang pakai lumayan banyak tp bukan penjual (pen, nota2 dsb) mendapat harga reseller. Pelanggan saya alhasil banyak kantor2..

Note : Kecuali utk dinas ya, itu Special price karena menunggu pencairan dana dan ada dana CSR utk mereka.

Sebenarnya awal mula saya menerapkan strategi ini simpel, saya ga mau pusing karena saya dl masih ada bisnis ISP dan saya sering keluar lapangan. Jadi toko saya pakai sistem komputer. Set harga di program paling enak itu by quantity. Cek laporan jg ga ribet, gampang. Karyawan jg susah nilep duitnya pake alasan si ANU beli jd lebih murah, dsb nya. Ga tau nya sistem begini disenengi orang.
Oh ya, btw ISP saya sudah sepenuhnya TUTUP dan saya sudah sepenuhnya fokus ATK tapi tetep aja pakai sistem komputer.

Sekarang pada masa penulisan ini, Pelanggan paling gede saya adalah BANK BRI. Seiring berkembangnya BRILINK, saya mengambil peluang itu, saya kerjasama dengan pihak bank, jika ada member brilink, langsung dikenalkan. Saya supply "Thermal Paper" nya. Ini kencang sekali penjualannya, sehari bisa ratusan roll.
Spanduk2 BRilink di daerah saya jg kebanyakan saya yg buatin.
Segala kebutuhan ATK BRI, PROMOSI nya, bahkan merchant2 outsource nya saya yg supply seperti fasilitas OB. Note BRI itu OB jg pakai outsource, jaid pembersih kayak wipol dll jg dari saya.
Outsource bagian ATM BRI misalnya jg saya yg supply kantong plastik uangnya.
Itulah enaknya jika sudah dipercaya. Semua kebutuhan bisa kita pegang. Note ini hanya BRI Kanca ya bukan pusat, tp enaknya BUMN skerang setiap Kanca itu suppliernya lokalan..
BPJS jg sama saya yg lokalannya dan lumayan jg.

Kalo sistem pembelian ATK itu simpel. Utk perusahaan multinasional, by quantity only seperti perusahaan supplier HVS. Pemegang APP misalnya.. beli sama mereka minimal XXX karton, beli diatas XXX karton potongan XX%, kalo lebih dapat potongan lebih. Kalo bisa lebih lagi dapat bonus. Sistem pembayaran bisa 2, cash atau kredit. Kalo cash biasa ada potongan cash. Utk kredit tidak boleh melebihi waktu jatuh tempoh. Mereka tegas, bs di black list tanpa kompromi jka telat. Utk pembelian kredit, hanya toko yg reputasi bagus. Jadi tidak bisa sembarangan.

Utk toko saya, hanya toko saya satu2nya di kabupaten saya yang BISA ambil langsung utk produk APP (sidu,natural,dsb) dan Produk KIKY, ada jg sih bbrp yg saya ambil langsung ama pemilik brand nya tp ga terlalu besar jd 2 major ini aja saya sebutkan. Biasa toko2 lain harus ambil ke grosiran.
Mereka jg biasa ada pembagian, kita masuk ke merchant gold, atau VIP gt. Dan utk KIKY saya sudah berhasil ke VIP, yg bahkan kota besar sedikit merchant VIP nya. Utk ke VIP harus ada minimal omset perbulan yang sesuai standar mereka.

Enaknya kalo kita belanja langsung selian harga dll, byk bonus kayak spanduk2, promosi, t shirt, rak2 dikasih. Kalo ke grosiran kan ga dikasih..

tapi utk ngambil langsung sulitnya luar biasa, perjuangan banget.
Harus bener2 di manage pembayaran, dijaga bener reputasi kita. Dan paling penting cashflow nya karena selalu ngambil quantity, jadi tau bener barang yg bs dijual dan tidak. Jangan sembarangan.
Juga harus memilik network yg banyak jika tidak bisa dijual sendiri, bisa langsung dioper.
Saya bergaul banyak dengan Sales sales ATK dari grosiran, maupun kantor lain jg freelancer. Ya gunanya ini, kalo mau oper barang biarpun jual modal ada yg membantu.

Intinya, fokus di barang yg kita yakin bisa kejual keras, nabung utk barang itu dan beli langsung dari tangan pertama. Utk barang lain, bisa beli di grosiran aja. Yg penting toko kita punya beberapa produk andalan.

Sepertinya sampai disini ja cerita saya, semoga menginspirasi dan jika ada petanyaan coret aja dikolom komentar

Salam PUAN!

Foto toko saya menyusul, lagi jepret2 langsung biar fotonya sesuai tanggal penulisan hehe..

KETERANGAN FOTO

- Yg barang2 di lantai itu kebanyakan punya orang, jadi sebelum diambil orangnya ditaruh dilantai aja dl
- Kalo dimobil itu pengantaran ke pelanggan
-Foto meja kosong itu kasir dan karyawan saya ga mau difoto jadi foto meja kasir dan komputer kosong aja
- Gudang saya ada 2. jadi fotonya beda2

- Harap dimaklumin kalo tempatnya agak jorok, susah mau bersih usaha ginian..

7/10/2020

TIPS ALA INDI MELA

by Indi Mela

Kalo kata saya sih..gak perlu ikut pelatihan jualan onlin supaya laris. Karena sebenarnya tips nya itu sederhana dan gampang. Hanya perlu kesabaran dan jeli lihat peluang aja.

Berikut tips ala saya

1. Bikin branding. Bikin namamu di fb..ig ato medsos lain secara otimatis bikin orang ingat akan jualanmu. Jgn bikin nama yg susah diingat. Pasaran ato banyak kembarannya.

2. Jgn bikin postingan yg memancing gelud online. Bikin postingan yg bikin orang senyum pas baca. Posting jualanmu semenarik mungkin. Jawab semua komen secepatnya dan sesopannya. Lugas dan padat.jgn berteke tele. Jawaban yg bertele tele bikin mood orang berubah jelek.

3. Anggap semua teman medsos sebagai orang berduit dan calon pelanggan. Jgn sesekali anggap remeh seseorang..meski cuma tanya doang. Anggap aja besok mereka akan beli. Karna di medsos itu banyak yg nyamar. Kaya nyamar miskin. Miskin nyamar kaya. Jadi yaa..berprasangka baik saja dulu.

4. Kalo ada orang yg tanya tanya banyak tapi ujungnya cuma beli barang yg murah..jgn anggap remeh dulu. Biasanya mereka ini cuma ngetes kita. Pingin lihat kualitas kita. Pingin tahu kualitas kerjaan dan watak kita. Jadi..tetep hormati dan berikan yg terbaik.

5. Untuk order pertama..ada baiknya kita beri harga yg menarik. Ambil untung dikit aja dulu. Anggap ini tu iklan. Promo. Perkenalan. Beri kualitas terbaik. Biasanya kalo mereka puas..mereka pasti repeat order. Nah..saat itulah kita bisa ambil profit yg pantas. Jgn kemahalan juga..krn pembeli juga gak bodoh. Mereka biasanya sudah cek harga sana sini. Kalo untungmu gak kira kira..ya mereka kabur.

6. Jgn sepelekan mereka yg cuma tanya tanya. Krn biasanya mereka ini bisa jd pintu rezeki kita. Saya banyak dpt order dari orang yg tdk kenal. Tenyata mereka dapat info dari teman fb yg cuma tanya tanya tadi. Banyak yg tiba tiba nelpon saya..dan bilang..halo ibu. Saya tertarik dgn produk ibu. Saya dapat kontak ibu dari si a.nah...kan

7. Jgn aji mumpung. Banyak pelanggan yg tdk repeat order. Krn biasanya kapok. Penjual model ini berprinsip..ah..gak kenal ini. Jual mahal aja. Mumpung laku. Istilah jawanya nengkik. Mirip orang jualan di tempat wisata. Jual mahal krn mikir pelanggan gak bakal beli lagi. Gini ini yg bikin jualan onlinmu mandek.
Prinsipnya itu..untung dikit asal rutin. Asal berkelanjutan.

8. Gabung di grup grup yg isinya orang hebat dan berduit. Sapa tau ada yg tertarik sama jualanmu. Promo dikomen gak papa..kali aja ada yg minat ya kan..hihihi
Capek ngetik. Apa lagi ya?..biar ditambahin ama om Pinondang Situmeang deh..

Pict. sofa buat nyantai..tiduran..bengong...gibah...pokoknya  buat apa aja deh..😁😁

SALAHKAH USAHA DIBIAYAI KREDIT BANK ?

by Naning Sudiarti

Tergelitik dengan postingan admin mengenai kredit bank, saya ingin berbagi pengalaman perjuangan kami, pejuang jatuh tempo.

Berawal dari hutang empat belas juta dari sebuah Bank, saya beli mesin fotocopy dan buka toko fotocopy dan atk. Bayar cicilannya dari gaji saya sebagai karyawan. Kebetulan saat itu adik yang jadi tanggungan saya lulus kuliah, jadi jatah biaya kuliah adik dioper ke cicilan bank. Karena masih bujangan, masih enteng bayar cicilan, anggap uang jajan ngeluyur dipotong.

Dua tahun lunas, top up lagi. Kali ini buat beli mesin press hidrolis bekas dan renovasi gudang dari bekas gudang selepan padi nenek yang sudah tidak terpakai. Mulai dah usaha jasa packing rumput laut.
Waktu berlalu, hutang lunas, menikah butuh rumah, butuh mobil usaha, memperluas gudang, tambah modal usaha untuk trading rumput laut.
Tetap menjadi pejuang jatuh tempo.

Mesin-mesin press beli dari kredit bank, renovasi gudang dari kredit bank, beli lagi unit gudang juga dari kredit bank, beberapa rumah, mobil, tanah juga , semua saya beli dari kredit bank.
Biaya menyekolahkan anak-anak juga saya dapat dari usaha yang dibiayai kredit bank.

Kalau sekarang saya harus bayar bunga ke bank, saya anggap itu berbagi rejeki, karena uang mereka yang saya pakai modal usaha. Jadi saya ikhlas bayar bunga.

Pusing pas jatuh tempo? Sesekali tapi tidak sampai ingin mati bunuh diri, masih bisa ngopi dan spa luluran cantik, dan berwisata dengan keluarga.

Disinilah, kemampuan manajemen hutang dibutuhkan. Tidak grudak gruduk tanda tangan akad kredit terkena tawaran manis petugas bank. Tetap berhati-hati dalam mengatur besaran cicilan dan menilai kebutuhan dan keinginan.
Hasil kredit bank harus berbentuk aset, dan  aset kecuali rumah dan mobil keluarga yang dijadikan jaminan bank. Kami tidak berharap sampai tidak bisa membayar hutang, tapi kalau itupun terjadi, aset -aset itu juga yang akan menyelamatkan kami. Yang penting jumlah kredit tidak melebihi total aset yang dimiliki, dan kemampuan bayar cicilan tetap dalam hitungan normal sesuai pendapatan kita. Dan terpenting, selalu siap dana kaget minimal 6 bulan sebesar jumlah cicilan + kebutuhan operasional tiap bulan.

Tulisan ini tidak untuk pamer dan bangga menjadi debitur, hanya kadang sedikit tersentil kalau ada orang "menghina" kami, para pemakai kredit.

Tetap semangat, para pejuang jatuh tempo.