IJIN HALAL

Kenapa sih harus repot ngurus legalitas, sedangkan dengan packing bagus saja sudah laku?
.
Tahap pertama memang untuk produk yang dibutuhkan packing yang menarik untuk mengoda konsumen. Tapi tidak cukup dengan itu.
Selanjutnya usahakan produk kita punya legalitas,selain meningkatkan harga jual(lagi). Legalitas membuat produk kita dipercaya.

Kalau untuk makanan yang tahan lebih dari 7 hari, boleh pake PIRT
Olahan daging, susu dan makanan beku pakai BPOM.
Halal dan HaKi atau hak paten(saya lupa kepanjangannya, itu dibahas pada postingan saya berikutnya 

Karena mayoritas penduduk negri kita muslim(maaf tidak mengecilkan yang non muslim) yang pertama kita urus adalah halal dari MUI.
Adapun persyaratannya
1.KTP
2.NPWP pemilik usaha
3.Bpjs aktif
4.SKDU (surat keterangan domisili usaha)

Syarat membuat SKDU adalah, persetujuan tetangga sebelah utara, selatan, timur dan barat, foto rumah dari depan, samping kanan, kiri dan foto produk. Semua berkas dibawa ke kelurahan. Setelah survey dan ditandatangani kelurahan lalu dibawa ke kecamatan.
Setelah jadi SKDU. Semua berkas diajukan ke MUI setempat.
Normalnya bayar 3-4 jutaan proses sampai selesai. Karena saya ikut koprasi kelurahan maka semua dibantu dinkop setempat alias gratis tis.... 

Setelah berkas masuk ke MUI, kita wajib mengisi borang(form) identitas pemilik dan matrix bahan baku.
Bahan baku alam seperti kacang, cabai, kedelai dan lainlain hanya ditulis. Sedangkan produk yang mengunakan bahan pabrikan WAJIB memakai yang ada logo halal.
Logo halal yang resmi ada nomor serinya seperti difoto.

 
Bupati Tangsel dan ibu Mawar Niyati

Setelah itu tim survei akan memeriksa tempat produksi.
Adapun syarat tempat produksi harus bersih, rule bahan hingga jadi satu jalur dan tidak berhadapan dengan kamar mandi.
Bagi non muslim bisa juga mengajukan halal dengan syarat tempat produksi harus terpisah dari dapur pribadi.
Setelah survei, semua materi akan diverifikasi. Jika lolos MUI pusat akan menandatangani dan kita dapat nomor seri halal.

Bersambung... (meski bukan cerpen)
Maaf kalau bahasanya masih berantakan 😂
Sekedar sharing.

FUNGSI BILYET GIRO

PINONDANG SITUMEANG

Bagi pengusaha, penggunaan Bilyet Giro atau yg dikenal dng Giro tidak asing lagi. Tetapi bagi wirausaha pemula barangkali masih kurang faham fungsinya.

Giro dipilih sebagai alat pembayaran non tunai yaitu pemindah bukuan dari rekening si pembayar ke rekening penerima pembayaran. Jika pun Giro ini tercecer, tidak akan bisa dicairkan tunai.

Mungkin ada dealer kendaraan yang meminta puluhan lembar Giro dengan tgl yang tertulis dengan tgl yg sama bulan yang berlainan.

Ada juga kerjasama usaha misalnya seorang meminjam dana dengan jaminan Bilyet Giro beberapa lembar. Tidak ada yang salah dengan kerja sama ini, yang penting ada saling percaya.

Saling percaya karena sudah mengenal latar belakang si peminjam atau ada orang lain yang sudah mengenal kharacter peminjam.
Walau sudah punya info tentang kharacter peminjam tetapi itu belum cukup kuat. Sebaiknya ada jaminan seperti Sertifikat tanah atau bpkb kendaraan misalnya.

Karena bisnis itu bisa untung bisa rugi maka jika terjadi kerugian kerja sama bisa timbul masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dibuat "Surat perjanjian" sehingga si peminjam tidak bisa mempermainkan. Jika pd waktunya si peminjam ingkar janji maka dng Surat perjanjian dia bisa dituntut perdata.

Seseorang wirausaha mungkin ada sebabnya kenapa tidak bisa meminjam dari Bank atau Koperasi. Selanjutnya memilih penyandang dana yg banyak disekitar kita tetapi tidak mengerti menjalankan usaha.

Tetapi kita harus jeli bahwa si peminjam mungkin tidak terbuka karena dia bisa meminjam dana dari lebih dari satu orang untuk digunakan untuk satu proyek, usaha ataupun satu Purchase order. Karena kebanyakan hutang maka pada waktu yg diperjanjikan tidak mampu membayar semua hutang hutangnya kepada beberapa orang. Nah disitulah mulai timbul masalah. Untuk itulah perlunya Surat perjanjian. Format Surat perjanjian akan ditulis pada kesempatan berikutnya.

Kembali pembicaraan tentang Bilyet Giro. Giro tidak hanya pembayaran di satu kota. Pembayaran dng Giro dari pengusaha dari luar kota misalnya seperti distributor barang. Bilyet Giro tsb diserahkan ke Bank terdekat untuk ditagihkan ke Bank di kota lain. Ini yg disebut dengan Inkaso.

Bisa saja yg punya Giro tsb belum punya saldo yg cukup dan perlu menunggu beberapa hari baru Giro bisa cair dan kemudian dananya ditransfer ke kota awal.

Jika pada saat tanggal yang tertulis di Giro tsb ternyata dana di rekeningnya tidak cukup maka akan timbul masalah antara kedua fihak. Disamping itu timbul masalah lain yaitu masuk BI list atau masuk Black list jika Giro kosong sampai 3x.

Mungkin banyak yg belum tahu kalau Cheque kontan itu bisa dirubah menjadi Giro yaitu dengan mencoret dua garis disebelah kiri atas muka cheque tsb.

Jadi berhati hatilah menerima Bilyet Giro sebagai jaminan pembayaran.

DAPAT PROFIT TAPI TANPA UANG.

Fadhil Arif

Waktu awal-awal saya berbisnis, yang paling saya utamakan adalah omset, Karena percuma walaupun kita pandai mengelola cash flow tetapi tidak ada uang yang masuk. Dan memang pada waktu itu saya tidak paham sama sekali soal cash flow. Yang saya paham hanya online marketing dan networking saja

Namun ketika omset masuk, keinginan kita untuk beli ini-itu tidak terbendung lagi

“Duh stok kayaknya harus ditambah nih, mumpung masih ngetrend”
"Marketing harus ditambah budgetnya, biar omset tambah banyak"
"Wah ini sih kita kayaknya butuh karyawan lagi nih, biar kayak kata orang: bisnis jalan, ownernya jalan-jalan" dan sebagainya

Belum lagi kebutuhan hidup yang mendesak, anak sakit, cicilan rumah masih panjang dan Hutang lainnya juga harus dibayar bulan ini. Pada akhirnya cash yang tersisa hanyalah sedikit.

Cash yang sedikit ini tidak sebanding dengan waktu & energi yang sudah terbuang, seakan-akan bisnis yang kita bangun hanya untuk bayar karyawan saja
Ternyata kita kerja banting tulang cuma untuk menghidupi karyawan, yang tadinya mau berbisnis karena ingin bebas finansial, tapi kok malah jadi tambah berat beban hidup ini

Kenapa hal ini bisa terjadi?

Saya sudah ikut workshop sana sini tentang cash flow management, tapi yang ada bikin saya tambah bingung. Ternyata memang guru yang paling efektif adalah dari pengalaman buruk kita sendiri

Setelah saya bangkrut lebih dari 5x, akhirnya saya menemukan polanya, terutama pola manajemen cash flow

Tahu kenapa kebanyakan orang selalu bilang begini: "Profit sih, tapi kok uangnya ga ada??"

Itu disebabkan karena Profitnya tidak diambil duluan. Coba dipikir lagi deh, bisnis-bisnis kita kok profit diambil sisanya?

"Lho emang bisa profit diambil duluan?". Ya bisalah,, itu namanya budgetting

Setiap akhir bulan, saya selalu membuat budget untuk bulan depannya. Dan di dalam budget tersebut, selalu saya pisahkan paling pertama adalah net profit

Kenapa net profit harus dipisah duluan?. Ini disebabkan karena manusia punya behaviour yang sulit dihilangkan, yaitu selalu berusaha menghabiskan resource yang ada.

Saya kasih contoh.

Dulu waktu kita gajian tiap akhir bulan, rasanya senang sekali bukan?. Tapi ternyata dalam waktu kurang dari seminggu uang itu sudah ludes habis tak tersisa, disebabkan karena rekeningnya cuma satu, tidak dipisah-pisah

Ibarat kalau kita lagi mau diet, yang betul itu kurangi ukuran piringnya, bukan tidak makan nasi sama sekali. Kalau biasa makan nasi terus pas diet langsung tanpa nasi, dijamin pasti ga akan bertahan lama dietnya

Makanya banyak pengusaha sukses yang bilang rekening bisnis harus dipisah dengan rekening pribadi

Tapi menurut saya itu belum cukup karena bisnis pun punya peruntukannya masing-masing
Banyak pengusaha yang sudah memisahkan rekening pribadinya dari rekening bisnis, tapi tetap saja "bocor"

Untuk setiap bisnis, saya selalu buat minimal 10 rekening dan untuk kebutuhan pribadi saya juga buat 10 rekening. Soal apa peruntukannya dan berapa percentage-nya itu menyesuaikan kebutuhan masing-masing

Yang penting poinnya adalah Profit harus diambil duluan. Dengan demikian, maka kita jadi lebih bijak dalam mengalokasikan biaya operasional kita

Mudah-mudahan bermanfaat