BISNIS BARANG ANTIK

Burhan Green Crab

Delapan tahun yang lalu saya diajak teman untuk membeli sebuah tanaman varigata (albino) di batu Malang, Jawa Timur yang unik cara menentukan harga penjualannya, menggunakan sebuah pendulum, dimana pendulum itu berhenti, itulah harga yang harus di bayar.

Penjual tanaman varietas langgka ini juga menjual aneka barang antik, mulai lampu, keramik, jam, uang lama, koin bolong, kendi, furniture patung patung kayui dll. Dia menggunakan metode yang sama untuk menjual barangnya. .

Di pasar Splinded, Malang, sekor kucing belang telon jantan dihargai Rp. 85 juta karena kelangkaanya, bahkan di internet tembus ratusan juta rupiah.
Satu pohon encepalartos harga normal Rp. 20 juta, sedang harga variegata (albino) bisa mencapai Rp. 1 milyar.

Tentu ini bisnis menguntungkan karena basicnya hobby. yang kalau sudah suka berapapun angka di tunjuk pasti di bayar.

Seorang sahabat di Jogjakarta juga mengkoleksi mobil mobil antic. Mobil Mobil  ini di rekondisi se original mungkin sehingga menarik. Nilainya untuk satu mobil antik bisa berlipat lipat dari mobil baru. Tidak hanya mobil, hanya spare partnya saja sudah menguntungkan. Bahkan hampir tidak ada kerugian di bisnis barang antik ini jika cermat.

Dunia barang antik ini luas meliputi lukisan, perhiasan, senjata, pecah belah, otomotif, hewan peliharaan, tanaman langka dll .

Karena persaingan relative rendah, ditopang margin yang bisa tembus ratusan kali lipat harga juanya, maka jarang kita temukan pedagang barang antic yang bangkrut .

Jauh berbeda dengan dunia kuliner yang hampir rata rata setiap bulan saya lihat tutup .

Darimana kita masuk ke dunia antik ini?. Syarat pertama dan  utama ialah harus hobi, kemudian yang kedua, sudah ada penghasilan lain, lalu yang ke tiga membangun relasi di dunia barang antic, terutama tokoh tokoh di dunia ini, yang sudah memiliki reputasi baik.

Untuk tanaman atau hewan biasanya mencari di daerah daerah, dimana orang belum tahu harga yang sebenarnya Ambil contoh ikan gabus albino berat 1 kilo, bisa berharga jutaan rupiah, bandingkan dengan ikan gabus biasa, yang di kisara Rp. 60 ribu perkilo. Begitu juga berlaku untuk ular, atau tanaman yang albino .

Karena kemudahan internet, pemasaran cukup mudah. Kesulitan justru terletak pada mencari barang, perlu ketekunan, jam terbang serta bergabung dengan komunitas antik untuk membangun relasi