12/14/2018

DARI BANKIR JADI PEMINJAM


(Dari Kreditur menjadi debitur).
Dari SD sampai SMEP saya sudah ikut bapak dan ibu jual beli dipasar pasar kampung dan kios di kota Sibolga hingga angkutan antar 3 Kabupaten di Tapanuli.
Kemudian SMEA pindah ikut pak lik (Bapak Uda) di kota lain berjualan pecah belah di pinggir jalan.
Tentu hal tsb mempengaruhi jiwa dagang saya untuk kemudian ingin berusaha sendiri.
Tetapi niat berusaha tsb kemudian terpendam cukup lama karena kuliah di bidang ekonomi dan kemudian menjadi bankir atau kreditur, 2 x menjadi wakil pimpinan cabang dan 3 x pimpinan cabang dan sampai jadi wakil kepala divisi di pusat.
Sebelum jadi bankir sempat 4 thn menjadi staf dan kepala fabrik karet khusus untuk ekspor di Sumatera Utara.
Jadi pengalaman cukup lama sebagai bankir atau kreditur. Tentu melewati masa masa sulit, job training, gaji pas pasan dengan naik turun bus umum. Menjadi wakil pimpinan cabang juga tidak mudah makan hati menekan perasaan sebagai ban serap.
Modal sebagai bankir cukup mengetahui kharacter peminjam disemua sektor. Menilai permintaan kredit mini sampai kredit korporasi. Mulai dari kota kecil di perbatasan Timor Leste, kota Atambua, kota industri di Kudus dan Cabang Pahlawan, Surabaya. Yang terbesar kredit nasabah yg saya berikan sebesar Rp 87 milyard thn 1987 yang lalu di cabang Surabaya yaitu fabrik kertas di Sidoarjo. Banyak debitur lain peminjam kredit untuk ekspor di Surabaya. Kredit ekspor ini tidak pernah menunggak.
Disamping itu menganalisa proposal kredit negara Mexico ketika training bankir di Philadelpia, Amerika Serikat dan training di Manila, Bangkok dan Kuala Lumpur.

Jiwa dagang sejak kecil ingin buka usaha sendiri dan akhirnya resign dari bank membuka usaha sendiri dengan meminjam dari perusahaan joint venture Jepang dan Indonesia.
Setelah dapat kredit saya buka Letter of Credit (L/C) untuk impor barang dari Finland.
Pengalaman sebagai bankir atau kreditur sangat membantu saya sebagai peminjam atau debitur dan juga sangat membantu dalam menjalankan operasi perusahaan sendiri.
Pengalaman baik sebagai kreditur maupun sebagai debitur itulah yang saya sering tulis .
Walau saya berbagi, saya merasa tidak kekurangan, malah tambah pintar mengetahui berbagai jenis usaha yang belum pernah saya ketahui. Memperluas pertemanan atau Network dan makin banyak anggota yang berani menuliskan pengalamannya di group ini. Sangat bermanfaat bagi anggota lain.
Dan itulah sumbangsih saya kepada bangsa yang sudah merdeka 73 thn.

No comments:

Post a Comment