Sebenarnya topik ini casenya anggota, ibu Sri Elisabet
Sitanggang dari Bandung yang meminta saran atas masalah yang dihadapinya yaitu
:
1. Purcahse order tidak dapat dipenuhi.
2. Masalah pembayaran dimana petani minta cash atau DP 50%,
sedang pembeli bayarnya nanti atau pakai L/C.
3. Kurang faham transaksi L/C.
Secara theory masalah pokok tsb mudah diatasi dengan cara
sbb:
1. Modal untuk menjembatani turn over perputaran uang bisa
mengajukan kredit ke Bank untuk membayar petani. Bank sangat senang mengetahui
besarnya Purchase order, yang menjamin bahwa barang agro bisnis itu laku
terjual dan uangnya akan masuk rekening di Bank tsb sehingga kredit tidak akan
menunggak.
Tentu Bank akan meminta jaminan atau borg untuk membiayai 1
Container produk tsb. Itu biasa walau PO atau kontrak sudah ada.
Sepanjang keuntungan cukup untuk membayar bunga kredit,
kenapa tidak ambil pinjaman bank.
Coba berbicara dengan staf Bank kalau bisa ketemu dengan
kepala cabang Bank tsb. Dengan senang hati Kepala cabang bank tsb akan
menjelaskan ttg kredit dan prosedur eksport.
2. L/C.
Pelajari baik baik yang tertulis dalam Purchse order karena
isi PO tsb yang akan ditulis dalam L/C. Dengan L/C sight pembayaran dilakukan
segera setelah barang naik kapal dan kapten kapal teken Bill of Lading. Dengan
menunjukkan B/L tsb Bank langsung akan membayar. Dan Rekening Koran pinjaman
akan turun atau nihil. Sehingga bunga kecil yaitu dihitung berapa hari lamanya
proses ekspor barang sampai masuk kapal.
Sedikit tambahan agar L/C tsb dng clausule CIF. Harga barang
sudah termasuk cost biaya transport dan asuransi.
Dan untuk mengurangi perselisihan barang sudah ada hasil
test laboratorium atau Certificate of Analysis atau CoA.
3. L/C Dalam Negeri. SKBDN.
Transaksi dalam Negeri juga bisa dengan cara L/C lebih
simple dari L/C ekspor. Tanyakan ke bank. Pilih bank yang sudah biasa melsyani
L/C.
4. Belajar ekspor bisa dengan:
a. Bank
b. Deperindag terdekat. Bahkan ada trainingnya.
c. Forwarder atau EMKL
d. Rumah Kreatif BUMN setempat. Sering ada training juga.
Semoga bisa membantu.
No comments:
Post a Comment