Agus Supardi.
Setelah
membaca postingan di group Wirausaha Pemula Indonesia ini, ternyata banyak
rekan rekan wirausaha yang sudah mengenal Bank sebagai mitra usaha dalam
memenuhi kebutuhan modal usahanya.
Saya akan mencoba menulis mengenai kredit usaha.
Secara umum, untuk skema kredit usaha yang ada di perbankan terbagi menjadi 4 segmentasi yaitu :
1. KREDIT KORPORASI.
Pada umumnya dalam nominal besar diatas Rp. 100 miliar. Untuk pengajuannya, diperlukan data yang cukup banyak dan kompleks seperti Laporan keuangan yangg sudah audited.
2. KREDIT KOMERSIAL.
Pada umumnya berkisar di angka Rp. 10 miliar hingga Rp. 100 miliar. Pengajuannya juga membutuhkan dokumen dokumen yang kurang lebih sama dengan pengajuan kredit korporasi.
3. KREDIT UKM.
Pada umumnya berkisar antara Rp. 500 juta hingga Rp. 10 miliar. Data yang diperlukan adalah Laporan keuangan proforma (laporan keuangan yang dibuat sederhana, bersumber dari data usaha kita). Biasanya laporan keuangan proforma dibantu oleh pihak Bank dengan sumber data dari wawancara dengan debitur. Selain itu, dibutuhkan data mutasi transaksi rekening usaha, sebagai salah satu sumber untuk membuat Lap keuangan proforma. Sedang dokumen legalitas usaha diharuskan dalam bentuk SIUP dan TDP.
Saya akan mencoba menulis mengenai kredit usaha.
Secara umum, untuk skema kredit usaha yang ada di perbankan terbagi menjadi 4 segmentasi yaitu :
1. KREDIT KORPORASI.
Pada umumnya dalam nominal besar diatas Rp. 100 miliar. Untuk pengajuannya, diperlukan data yang cukup banyak dan kompleks seperti Laporan keuangan yangg sudah audited.
2. KREDIT KOMERSIAL.
Pada umumnya berkisar di angka Rp. 10 miliar hingga Rp. 100 miliar. Pengajuannya juga membutuhkan dokumen dokumen yang kurang lebih sama dengan pengajuan kredit korporasi.
3. KREDIT UKM.
Pada umumnya berkisar antara Rp. 500 juta hingga Rp. 10 miliar. Data yang diperlukan adalah Laporan keuangan proforma (laporan keuangan yang dibuat sederhana, bersumber dari data usaha kita). Biasanya laporan keuangan proforma dibantu oleh pihak Bank dengan sumber data dari wawancara dengan debitur. Selain itu, dibutuhkan data mutasi transaksi rekening usaha, sebagai salah satu sumber untuk membuat Lap keuangan proforma. Sedang dokumen legalitas usaha diharuskan dalam bentuk SIUP dan TDP.
4. KREDIT MIKRO.
Pada umumnya berkisar antara Rp. 10 juta hingga maksimal Rp. 500 juta. Untuk
kredit ini tidak diperlukan dokumen yang rumit. Untuk ijin usaha cukup bermodalkan
Surat Keterangan Usaha dari Kades atau Kelurahan. Tidak diperlukan mutasi rekening
usaha. Sedangkan untuk dokumen jaminan, ada beberapa yang tidak wajib dalam
bentuk Sertifikat hak milik.
Dari keempat segmentasi tsb bunganya
pun berbeda beda tergantung kepada tingkat risiko. Semakin tinggi risikoya,
bunga semakin tinggi dan sebaliknya.
Pinondang Situmeang
Untuk level Korporasi dan Komersial biasanya maksimal di angka 10%, effective
per tahun. Sedangkan untuk UKM maksimal di 14%, effective per tahun. Sedangkan
utk segment Mikro bisa mencapai antara 20%-40% per tahunnya.
Karena mayoritas rekan rekan disini
adalah pelaku usaha UMKM, maka akan saya kupas segmentasi UKM dan MIKRO.
Untuk kredit MIKRO, memang tidak
diperlukan dokumendokumen yang ribet dan biasanya prosesnya cepat, namum umumnya ditawarkan dengan bunga yang
cukup tinggi. Kenapa bunganya tinggi, apakah berarti pihak Bank tidak mendukung
Usaha mikro? Tentu saja bunga tinggi ini ditetapkan karena proses pengajuannya
tidak rumit dan terkesan apa adanya, sehingga berdasar prinsip high rish high
return.
Umumnya dlm memasarkan produk ini, pihak marketing biasanya menggunakan bahasa marketing yang sedikit tricky di hadapan calon debitur. Misalkan mereka menjanjikan bunga hanya 1% per bulan.. sama dgn 12% per tahun.. sama dengan suku bunga perbankan UKM. Padahal bunganya jauh lebih tinggi dari pada suku bunga pinjaman UKM. Selain itu skema kreditnya hanya dalam bentuk angsuran. Untuk jaminan pun wajib berupa Fixed asset berupa tanah dan bangunan
Umumnya dlm memasarkan produk ini, pihak marketing biasanya menggunakan bahasa marketing yang sedikit tricky di hadapan calon debitur. Misalkan mereka menjanjikan bunga hanya 1% per bulan.. sama dgn 12% per tahun.. sama dengan suku bunga perbankan UKM. Padahal bunganya jauh lebih tinggi dari pada suku bunga pinjaman UKM. Selain itu skema kreditnya hanya dalam bentuk angsuran. Untuk jaminan pun wajib berupa Fixed asset berupa tanah dan bangunan
Untuk Kredit UKM, pengajuan kredit
ukm diperlukan dokumen yang lebih lengkap lagi seperti SIUP TDP, mutasi rekening,
jaminan berupa SHM dan bisa ditambah dengan jaminan dalam bentuk inventory
(persediaan barang), piutang dan mesin mesin.
Kendala bagi rekan rekan UMKM umumnya adalah di data Mutasi rekening. Karena pada umumnya selama ini jarang menggunakan Transaksi perbankan sebagai sarana pembayaran kepada supplier. Mengapa data ini dianggap penting oleh perbankan, ialah karena dari data ini Bank bisa memperkirakan pendapatan serta mampu mengkalkulasikan kemampuan finansial calon peminjam.
Kendala bagi rekan rekan UMKM umumnya adalah di data Mutasi rekening. Karena pada umumnya selama ini jarang menggunakan Transaksi perbankan sebagai sarana pembayaran kepada supplier. Mengapa data ini dianggap penting oleh perbankan, ialah karena dari data ini Bank bisa memperkirakan pendapatan serta mampu mengkalkulasikan kemampuan finansial calon peminjam.
Drari paparan tersebut diatas, ada
baiknya bagi rekan rekan UKM agar mulai aktif dalam transaksi perbankan.
Upayakan setiap hasil usaha disetorkan ke Bank, lalu untuk pembayaran tagihan
bisa menggunakan sarana transfer baik melalui ATM internet banking, atau
melalui teller Bank.
Dengan aktif bertransaksi, maka pihak Bank mempunya data yg lebih sahih dalam
menganalisa pengajuan kredit dan bisa memberikan bunga yang lebih murah dan
skema yang lebih fleksible, seperti dalam bentuk pinjaman rekening koran.
Demikian yang bisa saya paparkan
berdasarkan pengalaman saya. Semoga bisa berguna bagi pengembangan usaha bapak
dan ibu sekalian.
Sukses
selalu bagi kita semua