by Ayoe Pratiwi Handayani
Saya mau berbagi pengalaman membuka toko online.
Bermain di market place tentu saja semua orang bisa memulainya tapi sejauh mana mau serius dan tekun tentu kembali lagi ke target pribadi masing-masing.
Awalnya saya "terpaksa" menjadi penjual daging ayam dan sapi 😄.
Karena saya seorang dokter hewan yang bekerja di RPH milik Pemda DKI, kadang dititipi tetangga minta tolong dibawakan daging.
Karena bekerja dimalam hari tentunya saya memilih berdagang yang tidak butuh waktu full untuk menjaga toko, terpikirkan membuka online shop karena dibantu pengiriman oleh kurir ojek online. Tentu saja "hanya" bermodalkan foto dan sistem pre-order yang membuat bisnis ini "agak enteng" untuk dimulai. Selanjutnya tentu saja mencari supplier yang bisa dipercaya dan kadang bersedia dihutangi. Dengan alasan jeda waktu sehari uang saya terima setelah pengiriman barang sampai ke konsumen dan butuh waktu agar uang ditransfer ke rekening kita.
Karena saya seorang dokter hewan yang bekerja di RPH milik Pemda DKI, kadang dititipi tetangga minta tolong dibawakan daging.
Karena bekerja dimalam hari tentunya saya memilih berdagang yang tidak butuh waktu full untuk menjaga toko, terpikirkan membuka online shop karena dibantu pengiriman oleh kurir ojek online. Tentu saja "hanya" bermodalkan foto dan sistem pre-order yang membuat bisnis ini "agak enteng" untuk dimulai. Selanjutnya tentu saja mencari supplier yang bisa dipercaya dan kadang bersedia dihutangi. Dengan alasan jeda waktu sehari uang saya terima setelah pengiriman barang sampai ke konsumen dan butuh waktu agar uang ditransfer ke rekening kita.
Permasalahan awal terjadi di kebijakan market place soal kurir. Sekarang terdapat perbedaan soal same day service dan instant courier. Ternyata konsumen online shop di Indonesia termasuk yang malas membaca 😅. Tanpa pernah membaca syarat dan ketentuan kurir lalu marah-marah ke penjual kenapa barangnya tidak sampai-sampai. Walaupun sudah tertera di catatan toko hanya sedikit konsumen saya yang membaca 😅.
Berikut penjelasan syarat dan ketentuan pengantaran barang di ojek online
- Uber tidak menerima kiriman barang (diluar negeri sudah ada tapi belum diterapkan di Indonesia)
- Same day service di gojek berlaku untuk angkutan barang max 7kg dan kurir mampir ke beberapa tempat (max 7 lokasi) begitu di klik pick up di app market place kurir bisa datang sekitar 3-4 jam. Dan tentu saja tidak langsung ke lokasi pembeli, bisa saja urutan berdasarkan jalur yang secara otomatis di buat oleh sistem gojek. Sebaiknya disarankan konsumen langsung menghubungi no kurir untuk perkiraan waktu yang lebih pasti kapan pesanannya sampai. Jangkauan pengantaran sampai 40km dari lokasi penjual, hal ini berbeda dengan pemesanan via app Gojek yang dibatasi hanya sampai 25km.
- same day di Grab tidak disarankan untuk produk fresh maupun beku, karena sistem yang dianut berbeda dengan Gojek. Gojek telah memiliki kurir khusus untuk antar barang sedangkan Grab masih memakai pengemudi yang sama untuk Grab bike. Sehingga proses pengambilan barang di penjual dilakukan oleh kurir yang berbeda dengan kurir yang mengantar ke konsumen. Barang antaran di drop dulu di gudang terdekat. Bayangkan apa yang terjadi dengan produk Frozen dan segar macam yang saya jual 😫.
Harga yang terjangkau (sekitar 15-20k) membuat same day service menjadi favorit konsumen untuk pengantaran di market place.
- instan kurir Gojek/Grab lebih menyenangkan untuk penjual karena waktu tunggu kurir yang tidak begitu lama (sekitar 15 menit) dan pengantaran langsung ke satu konsumen saja. Tetapi bagi konsumen market place tentu saja tidak menguntungkan (kecuali bersamaan dengan adanya promo ongkos kirim di market place) karena harga ongkos kirim yang "jauh" lebih mahal daripada same day service.
Demikian sedikit sharing saya semoga bisa menjadi tambahan informasi bagi kerabat semua.
Toko online Azka Meat Shop milik saya bisa dilihat dengan klik link di bawah ini