8 tahun lalu, suami mutusin keluar kerja, karena gaji cuma Rp 2 juta, tinggal
di Bali, sementara sudah punya 2 orang anak yang perlu biaya. Bermodalkan
keahlian teknisi suami, saya di administrasi dan pastinya modal bismillah, kami
mulai jadi supplier spareparts kitchen di hotel.
Beli komputer dan printer Rp. 3,5
juta, nomor fax pinjam wartel, Kop surat/company profile, kartunama, semua saya
buat sendiri pake printer yang ada. Saya tantang suami, cari target untung Rp 1
jt per bulan (biaya makan, insyaallah saya bisa cukupkan 1 bulan Rp. 1 juta).
Tabungan cukup untuk 3 bulan.
Rencana, suami tugas sales, setiap
hari saya bawakan 20 company profile. Minimal memasukkan company profile ke 10
hotel/restaurant per hari. Target 1 bulan sebarin company profile. Nasehat
kakak saya sewaktu melamar pekerjaan dulu tidak akan saya lupa : “ Dari 10
surat lamaran apa tidak ada satupun yang undang interview; dari 10 interview
apa tidak ada satupun yang diterima”.
Hotel pertama di hari pertama jadi sales, suamiku menangis sebelum masuk pos security, antara takut dan malu campur aduk, maklum dia orang lapangan, tidak tahu cara berkomunikasi.
Hotel pertama di hari pertama jadi sales, suamiku menangis sebelum masuk pos security, antara takut dan malu campur aduk, maklum dia orang lapangan, tidak tahu cara berkomunikasi.
Guess what ??. Hari pertama sudah
ada yang menanyakan spareparts. Girangnya minta ampun. Ada yang mencari
spareparts water dispenser sudah 1 tahun tidak ada yang bisa mencari, dan suami
bisa mencari, dengan modal Rp. 3.000 dan dijual seharga Rp. 15.000 (saya antara
girang dan mau nangis, polos sekali suamiku, kenapa gak dijual Rp. 50.000 ,
minimal cover biaya makan dan bensin).
Minggu pertama, target Rp. 1juta tertutup. Sisa 3 minggu untuk mencari tambahan pelan pelan. Secara teknis,
menyebar company profile cuma berjalan 1 minggu, selebihnya hanya dari mulut ke mulut.
Minggu pertama, target Rp. 1juta tertutup. Sisa 3 minggu untuk mencari tambahan pelan pelan. Secara teknis,
menyebar company profile cuma berjalan 1 minggu, selebihnya hanya dari mulut ke mulut.
Banyak suka duka dalam 8 tahun
berjalan, termasuk satu tahun pertama kontrak toko, tidak satupun pembeli, nota
utuh. Perjalanan rumah toko 45 menit naik motor, belum lagi mengatur waktu sama
suami mengojek 2 orang anak. Itu yang membuat hari ini terasa lebih manis,
meski buat orang lain kehidupan kami biasa saja.
Ternyata
rasa takut itu cuma bayangan yang tidak terlalu buruk pada nyatanya. Waktu
berjalan, alhamdulillah, hari ini kami bisa mencicil Ruko kami sendiri, cuma 5
menit dari rumah, insya Allah 4 tahun lagi lunas.
Maaf bukan pamer, hanya bersaksi bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Maaf bukan pamer, hanya bersaksi bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
No comments:
Post a Comment