4/09/2018

MARKETTING ALA SEMPOR

Image result for kue pukis kebumen
Banoan Endi
.
Dii salah satu desa di kecamatan Sempor-Kebumen, Jawa Tengah, hampir semua warganya wirausaha kue pukis. Konon, berjualan kue pukis ini, warga Sempor sudah dari Papua sampai ke Aceh. Di mana ada pasar tradisional, di situ kemungkinan besar yang jualan Pukis adalah orang Sempor-Kebumen. Bahkan ada yang sampai hijrah jualan Pukis di Timteng dan beberapa negara Asean. Pukis Sempor ini memang lain, lebih enak rasanya dan lebih lembut, saya sudah mencoba sendiri.

Image result for semporkebumen
Bendungan Sempor

Tapi, tulisan ini tidak membahas tentang kesuksesannya, melainkan bagaimana mereka bisa ekspansi sedemikian luasnya hanya jualan pukis.
Ada salah satu teman yang kebetulan warga Sempor dan pedagang pukis bercerita. Orang sini kenapa bisa sukses jualan pukis rahasianya adalah ternak tuyul. Maksud dari ternak tuyul di sini adalah meletakan lapak kecil di tiap sudut pasar, satu pasar bisa empat orang jualan pukis dan itu satu bos, satu bos paling sedikit membawahi 10 lapak.
Saya tanya :” apakah kamu sebagai bostidak khawatir hasil jualan nanti diambil anak buah atau di hianati?”. Dia jawab : ”anjing saja kalau diperlakukan dengan baik tidak akan menggigit tuannya, apalagi manusia”.
Kami sebagai pedagang pukis menguji kesetiaan karyawan selama tiga bulan, kalau tiga bulan ternyata dia baik dan betah kerja sama saya.
Saya akan kasih dia motor baru, dan motor ini tidak dipotong dari gaji. Tapi dengan syarat selama motor  belum lunas ( cicilan 3 thnn) maka dia tidak boleh keluar. Kalau belum lunas dia keluar maka motor itu saya ambil kembali..

Image result for sepeda motor
Kebanyakan yang kerja sama saya dan bos pukis yang lain adalah anak putus sekolah dan orang tidak punya, kalau ditawarin dapat motor dari kerja tiga bulan pasti mau dan loyal dan akan membela bosnya.

Saya tanya lagi :”dapat uang dari mana buat menyicil motornya?”.
“Saya pasang target ke karyawan, sehari minimal harus bisa jual 5 kg adonan, saya bisa ambil Rp. 20.000 tiap hari, dan itu buat cicilannya”.

Memang laba buat saya kepotong, tetapi selama karyawan betah dan semangat kerja, itu tidak masalah. Saya tanya lagi :”sesudah tiga tahun gimana?”.
“Setelah tiga tahun karyawan dibebaskan, mau keluar kerja monggo mau lanjut monggo”.
Biasanya kami para pedagang pukis memfasilitasi karyawan yang sudah tiga tahun loyal untuk berjualan sendiri. Dan kami akan bantu mewujudkannya.
Catatan : memang tidak semua pengusaha pukis di Sempor menggunakan sistem seperti itu, tapi setahu saya, para pedagang pukis yang membelikan motor kepada karyawannya, omsetnya selalu naik tiap bulan.


Banoan Endi

                                    ***










No comments:

Post a Comment