Pinondang Situmeang, Jakarta.
Saya akan menguraikan bisnis property zaman now dan pengalaman
pribadi zaman old. Pertama adalah japri di messenger dengan pengusaha di kota
besar Jawa Timur tentang bisnis rumah second. Sedang yang kedua tentang bisnis
property sampingan yang saya lakukan diwaktu senggang dan dihari lbur.
Bisnis
rumah second.
Hari ini diskusi di messeger dengan seorang member group Wirausaha Pemula
Indonesia dari kota besar di Jawa mengajukan pertanyaan yang top habis
"Pak Pino saya punya uang sekian juta tertarik mau masuk ke bisnis
property karena bisnis yang satunya sudah jalan, sebaiknya mulai dari mana dan
mana yang lebih cepat mencetak uang. Mohon pencerahannya ?", katanya.
Lalu dia menulis 7 alternative pilihan :
1. Beli tanah - diamkan - jual lagi.
2. Beli rumah second - renovasi - jual lagi.
3. Beli rumah second - renovasi - kontrakkan.
4. Beli tanah - bangun rumah - kontrakkan atau jual lagi.
5. Beli tanah - bangun rumah - buat untuk kos kosan.
6. Beli rumah second - renovasi - buat untuk kos kosan.
7. Beli apartmen - renovasi - kontrakkan.
Jawabannya sulit karena ke 7 pilihan itu baik dan menguntungkan.
Saya coba menjawab yang terbaik. Tentu pilihan berbeda beda tergantung daerah
dan kota masing masing.
Saya memilh alternative nomor 2 yaitu beli rumah second lalu
renovasi kemudian dijual. Karena ybs juga mempunyai usaha lain berarti dia
tidak kesulitan cash flow dan tidak butuh uang dalam waktu dekat. Oleh karena
itu saya sarankan jangan cepat jual untuk menunggu nilai tanah dan rumah naik
dengan syarat lokasi rumah ditempat strategys. Kuncinya adalah lokasi, lokasi
dan lokasi.
Jika perlu rumah yang sudah direnovasi sudah balik nama bisa
dijadikan jaminan ke Bank untuk mendapat pinjaman untuk beli rumah second lagi,
tentu penghasilan lain mampu mengangsur. Jangan lupa di lokasi strategys, di
sentra bisnis atau diperumahan yg disukai.
Coba kita bicarakan alternative alternative no 1, beli tanah.
Investasi di tanah relative tidak liquid, lebih sulit menjualnya.
Alternative 3 juga rumah yang sudah direnovasi lalu dikontrakkan
tidak likquid dan harus menunggu kontrak habis.
Jika menjadi kos kosan, % penghasilan cukup baik. Akan tetapi %
keuntungan dari menjual rumah jauh lebih tinggi dibanding penghasilan dari kos
kosan. Bisnis kos kosan lebih cocok bagi mereka yg sdh lansia untuk memperoleh
penghasilan bulanan yang pasti. Kalau untuk bisnis lebih menguntungkan bisnis
property rumah second.
Bisnis sampingan.
Nasib
jadi karyawan, sabar menunggu hari gajian yang jumlahnya selalu kurang
dibandingkan kebutuhan. Jadi harus pintar pintar bikin bisnis sampingan. Mana
meninggalkan pekerjaan juga sulit.
Bisnis property salah satu yang bisa dikerjakan pada hari Sabtu,
Minggu atau hari libur. Kalau perlu ambil cuti hari Jumat dan hari Senin.
Bisnis property juga tidak mengenal rugi.
Di hari Minggu, kami sedang training lama di Jakarta, seorang
teman mengajak saya dan seorang temank melihat rumah barunya dibilangan Kelapa
Gading, Jakarta. Rumah mungil, sederhana,120 meter yang membuat saya terkesima
ialah lokasinya, daerah bisnis. Otak saya berfikir, bagus juga harga rumah
disini.
Kami berdua langsung ke pemasaran, indend type yang sama, 120
meter. Kemudian teken kredit di Bank. Berat juga mencicil rumah itu, tapi istri
senang, usia waktu itu sudah 35 thn baru punya rumah.
Berapa tahun kemudian, dipindah ke Surabaya, rumah tsb kami jual dan uangnya digunakan
jadi DP bangun rumah di Surabaya di perumahan Manyar Kertoarjo. Kami pilih
tanah di hoek atau sudut.
Manyar Keroarjo, Surabaya
Tidak lama di Surabaya, dipindah lagi ke Jakarta. Rumah Surabaya
dijual dengan gampang ke pengusaha rotan dari Sampit, Kalimantan. Untungnya
lumayan.
Beli rumah di Kelapa Gading lagi, karena sudah kenal situasi, didepan Mal, di
belakang Ruko Ruko. DPya dari jual rumah Surabaya, sisanya dari kredit Bank.
Karena masalah dengan tetangga, sering rebutan parkir dengan
tetangga yang memiliki mobil 2 - 3 buah, kami menjual rumah diatas tanah 240
meter ini. Sebelumnya istri keberatan pindah dengan berkata :
"Dari mana duit untuk menambah", katanya.
"Tidak perlu minta uangnya mom, bukan tukar tambah, ini tukar lebih, kita
dapat duit"
Mendengar tambah duit, istri saya matanya hijau dan langsung setuju
Rumah baru ini lebih besar, 400 meter dan di hoek tapi agak jauh
sekitar 700 meter dari Mal Klp Gading, masih di complex Klp Gading juga.
Bertetangga dengan 3 Sekolah yaitu NJIS dan Korea school dan Sekolah Kristen.
Buat apa tinggal dekat Mal, kalau tidak mempunyai toko.
Setelah resign, rumah ini kami jual lagi, 50% hasil penjualannya
digunakan untuk modal usaha dan sisanya untuk membeli 2 unit rumah lama, ukuran
240 dan 160 meter di hoek juga. Karena terlalu besar, kami jual lagi rumah yang
160 meter dan untung. Begitulah nasib orang soleh.
Sewaktu masih aktif bekerja, sulit sekali keluar meninggalkan kantor
karena se kantor dengan Direksi, kuatir jika sewaktu waktu dipanggil.Olehh
karena itu
saya meminta bantuan teman satu kamar kost dulu di Yogjakarta.
"Tolong belikan tanah", kata saya serya menyerahkan selembar cheque.
Karena modal kepercayaan, dia beli tanah di kampung, di Tangerang Selatan
seluas 1.000 meter. Tidak tahu saya dimana lokasinya,
Dasar barokah anak soleh dan soleha, tidak diduga dibuka jalan
tol kearah lokasi tanah tsb ada exit toll, Pondok Aren, sekitar kampus STAN.
Istri saya membangun 26 unit rumah petak disana. Harga tanah melecit karena
adanya exit toll itu. Tidak salah beli tanah di pinggiran kota, tunggu beberapa
tahun harganya naik, tidak pernah turun.
Kawan saya ini saya minta beli tanah lagi, juga saya tidak lihat,
hanya kepercayaan. Lokasinya tempat tanah ini jauh, tempat jin buang anak, tanah
sawah darat di perbatasan Bekasi - Bogor, 6.000 meter. Bersyukur tidak lama ada
Sertifikat massal. Jadi aman. Sawah ini dikerjakan warga setempat dan kami
tidak pernah menikmati hasilnya.
Complex Karawaci, Tangerang
Dua property berikutnya agak seru ceritanya. Teller Bank swasta
di Bendungan Hilir, tentu tahu keadaan rekening saya, beberapa kali datang
keruangan saya menawarkan property.
Pertama rumah di Lippo Karawaci. Cara menawarkannya sopan akhirnya tergoda juga
untuk beli. Mereka datang waktu break, makan siang. Mereka mencuri curi waktu,
bisnis sampingan juga.
Saya beli satu unit rumah di Lippo Karawaci disamping itu satu
unit Apartemen di Semanggi diseberang kantor saya. Keduanya hanya untuk Investasi.
Rumah di Karawaci kemudian dijual sedang apartmen di Lantai 10 di Semanggi,
sekarang jadi Hotel, batal karena sesuatu alasan, tetapi uang saya kembali utuh
US.$ 25.000
***