Saya sendiri pernah berhasil mendapatkan pinjaman Leasing dari perusahaan Leasing milik perusahaan Joint venture Jepang dan Indonesia di Jakarta. Dibawah ini kisahnya.
TAHAP PERSIAPAN
1. Survey.
Pada awalnya dapat informasi kalau pelabuhan Tanjungpriok kekurangan Alat berat khususnya Bongkar muat Container dari truk dan dari kapal. Lalu kami lakukan Survey, mengobrol dengan beberapa Usaha Bongkar muat, yang tidak punya alat. Lalu kami membuat proforma Kontrak perjanjian dengan 2 Perusahaan Bongkar muat, yang intinya bahwa mereka akan menggunakan Alat yang akan kami beli.
Dari segi Marketting, sudah ada jaminan bahwa Alat yang kami beli sudah pasti ada yang menggunakannya.
Sebenarnya kami tidak punya pengalaman di bidang Alat berat dan tidak biasa kerja di lingkungan Pelabuhan. Saya adalah mantan pegawai Bank.
2. Proposal
Kontrak tersebut diatas menjadi Lampiran dari Proposal. Proposal sederhana yang saya buat sendiri. Kekurangan isi Proposal saya kirim kemudian. Disusunlah Proyeksi Laporan Keuangan (Neraca dan Rugi/Laba). Perusahaan (P.T) kami yang baru saja berdiri 2 bulan sejak Akte Notaris.
Laporan Keuangan tersebut sebenarnya masih sangat sederhana hanya berupa :
Asset berupa Simpanan di Bank, beberapa kendaraan, Tanah dan Bangunan. Kendaraan.
Tanah dan Bangunan tersebut tidak mau saya jaminkan sesuai permintaan Leasing. Karena saya tahu Alat yang akan dibeli cukup jadi jaminan.
Dalam Proyeksi Rugi/Laba, menunjukkan bahwa pinjaman akan dapat dikembalikan dalam jangka 3 tahun.
Semua perijinan lengkap dilampirkan pada Proposal, seperti SIPU, SITU, TDP, NPWP, Ijin operasi dari Syahbandar dll
Kemudian baru mencari Perusahaan Leasing di Jakarta. Dalam 3 hari membawa Proposal ke 3 perusahaan Leasing. Perusahaan terakhir milik Jepang/Indonesia berhasil menerima pengajuan permohonan kami hingga disetujui. Data dan informasi melengkapi Proposal kami lengkapi sambil proses berjalan.
Bisa juga kita minta bantuan fihak lain untuk menyusun Proposal. Tapi menurut saya, kita buat sendiri saja Proposal yang sederhana. Fihak Leasing akan meminta kelengkapannya kemudian.
3. Persetujuan
Tidak sampai 1 bulan permohonan disetujui, hampir US.$ 1 juta, tepatnya US.$ 968.000 utuk pengadaan 2 Unit Reach Stacker seperti gambar diatas.
4. Pengadaan barang
Barang bisa dibeli di Dalam negeri atau Import. Dalam kasus saya, Alat berat diimport dari Finlandia. Untuk maksud tersebut, saya minta ijin Penanaman Modal Dalam Negeri dari BKPM agar bisa bebas Bea Masuk.Dan disetujui. Lalu kami membuka L/C lewat Bank dengan jaminan Alat berat yang akan dibeli. Kalau pengadaan Alat dari Dalam Negeri, prosesnya jauh lebih mudah dari pada import.
.
MASALAH :
Dalam prakteknya, setelah beroperasi akan timbul masalah yang berat karena belum punya pengalaman mengelola Alat bera, belum mempunyai Network di Pelabuhan. Beberapa permasalahan antara lain :
1. Setelah 3 bulan beoperasi ternyata Tagihan sewa seret, sedang angsuran bulanan kepada Leasing tidak boleh terlambat (Tidak mau tahu alasannya). Terpaksa mengajukan pinjaman Modal kerja (Bridging loan) Rp 250 juta dari Bank. Setelah pinjaman cair, Angsuran 3 bulan pertama bisa ditutupi tepat pada waktunya.
2 Setelah berjalan 6 bulan, ternyata Proyeksi penerimaan tidak seindah dalam Proposal. Kami ajukan lagi perpanjangan waktu ke Leasing dari 3 tahun menjadi 5 tahun. Dan disetujui
3. Dalam waktu 6 bulan, persaingan di Pelabuhan semakin ketat seiring masuknya Alat berat sejenis yang rental di Tanjungpriok. Untuk mengatasi persaingan bebas tersebut, saya berusaha mendapatkan Kontrak tahunan. Kami mendapatkan kontrak dari P.T.PELINDO II selama 2 tahun.
PESAN: cari Proyek dahulu, misalnya Proyek Infra Struktur yang sedang ramai di Tanah Air atau Proyek di DKI Jakarta atau di daerah daerah. Buat kontrak dengan Pimpinan Proyek, baru ajukan pinjaman ke perusahaan Leasing.
Jadi jangan takut pada masalah jika ingin memulai usaha. Jika timbul masalah pasti ada way out, jalan keluar. Kita akan ikut merasakan bagaimana beratnya melaksanakan operasi, mencari pelanggan baru, sulitnya melakukan penagihan dsb
Posting ole Pinondang Situmeang
Email : c2_pin@rocketmail.com
No comments:
Post a Comment