Pinondang Situmeang
.
Ketika selasar Bursa Efek Indonesia
ambruk, banyak siswa/i dari Palembang yang kena musibah, dimana mereka sedang
study tentang Bursa. Esok harinya seorang pemuda mengatakakan kepada saya
:"Sekolah kami juga sudah pernah ke BEI", katanya.
"Jadi kamu sudah main saham dong ?, tanya saya.
"Belum Om, takut rugi, karena belum ngerti", jawabnya.
:"Sekolah kami juga sudah pernah ke BEI", katanya.
"Jadi kamu sudah main saham dong ?, tanya saya.
"Belum Om, takut rugi, karena belum ngerti", jawabnya.
Seorang teman sekerja, konsultan
dari Amerika memberikan kepada saya contact number, broker dia di Bursa saham
New York. Anak keduanya yang lahir di Jakarta langsung dibelikan saham, katanya
untuk membiayai kuliah anaknya kelak di Perguruan Tinggi di AS yg cukup mahal.
Tapi saya tidak berani menghubunginya, karena takut risiko dan tidak mengerti.
Oleh karena itu untuk para pemula dan untuk meminimalisir risiko, investasi saham, sebaiknya mulai investasi dalam Reksadana saham dulu, lagi pula dananya bisa dimulai dari kecil, misalnya Rp 50.000 - Rp 100.000 atau dibawah Rp 1 juta. Setelah berjalan beberapa lama, sudah mulai mengerti baru tambah besar. Bayangan kita kalau main di bursa itu kan yang punya duit puluhan juta atau lebih.
Dana kita itu oleh Manager investasi
akan ditanamkan kembali dalam campuran Deposito, Obligasi dan saham.
Mau beli jenis reksa dana apa, tergantung keberanian dan pilihan kita. Investor yang takut risiko beli saja Reksadana "Pasar uang", yieldnya sedikit lebih tinggi dari bunga deposito.
Diatasnya adalah Reksadana "Pendapatan tetap" yang yieldnya lebih tinggi dari reksadana Pasar uang. Berikutnya adalah Reksadana Campuran dengan risiko dan yield lebih tinggi dari reksadana Penghasilan tetap.
Terakhir, paling top adalah reksadana saham, dimana investasinya 80% pada saham sehingga returnnya relatif lebih tinggi serta risiko ruginya juga lebih besar.
.
Mau beli jenis reksa dana apa, tergantung keberanian dan pilihan kita. Investor yang takut risiko beli saja Reksadana "Pasar uang", yieldnya sedikit lebih tinggi dari bunga deposito.
Diatasnya adalah Reksadana "Pendapatan tetap" yang yieldnya lebih tinggi dari reksadana Pasar uang. Berikutnya adalah Reksadana Campuran dengan risiko dan yield lebih tinggi dari reksadana Penghasilan tetap.
Terakhir, paling top adalah reksadana saham, dimana investasinya 80% pada saham sehingga returnnya relatif lebih tinggi serta risiko ruginya juga lebih besar.
.
Sebelum memilih jenis Reksadana, tetapkan
dulu apa yang menjadi goal kita membeli saham dan berapa lama jangka waktunya. Jika ingin main aman
pilihlah jangka pendek. Tetapi jika ingin menyediakan uang kuliah anak, beli
rumah idaman atau menikmati uang pensiun yang tenang misalnya, bisa memilih reksadana
campuran atau reksadana saham berdurasi 5 tahun atau lebih.Walaupun sdh
menentukan jangka waktu, namun apabila perlu, kita dapat menjual Reksadana yang kita
miliki.
Bagi pemula masih sering dihantui
kalau Manager investasi bisa lari karena bangkrut atau bawa lari uang kita. Don't
too worry .Ya kita wajib hukumnya mempertanyakan, baik ijin perusahaan maupun
ijin manager investasinya dari OJK. Untuk mendapatkan ijin itu juga sangat
ketat, tidak sembarangan. Walaupun manager Investasinya Bank, Asuransi seperti
Mandiri Investa Atraktif atau Manulife Dana saham maupun Manager investasi
terkenal lainnya, tetap wajib hukumnya kita menanyakan ijin dari OJK. Jangan jangan
investasi bodong yang menawarkan return yang tingi, diluar kewajaran.
Karena kita juga sibuk kerja tidak
cukup waktu untuk memantau pergerakan nilai Reksadana kita setiap hari, manager
investasi senantiasa menyediakan Prospektus yang up to date. Bisa juga
mendapatkan informasi harian secara on line.
Dizaman
pemerintahan Jokowi dimana pertumbuhan ekonomi terus meningkat dari 5,05 thn
2017 dan diproyeksikan 5,4% pada thn 2018, IHSG penutupan 2017 melewati angka
physiologys 5335 dan terus naik bulan Januari 2018, Organisasi Kadin dan APINDO
yang keduanya optimis, Cadangan devisa yang terus bertumbuh hingga sanggup
memenuhi import 8 bulan dan bayar hutang luar negeri, kurs rupiah yang stabil
dibawah Rp 13.500. Semua indikasi tsb memberi harapan yield Reksadana yang
menguntungkan.