4/18/2018

BISNIS SEJAK REMAJA



Didi Darmadi

Background
Sebelumnya perkenalkan, saya Didi Darmadi, usia 30 thn.Mungkin ada yg bertanya, sebanyak apa sih pengalaman anak muda 30 thn?. Mungkin tidak sebanyak yang sudah senior tapi setidaknya saya harap cukup untuk menjadi pembelajaran teman teman yang usianya dibawah saya atau merasa masih terlalu muda untuk ber wira usaha.

Saya berasal dari kota kecil, Stabat - Kab. Langkat di Sumatra Utara bagian Timur, tidak terlalu jauh dari kota Medan.. Saya berasal dari keluarga menengah atas. Ayah saya termasuk orang yang sangat keras dalam mendidik anak anaknya biarpun ekonomi kami ber kecukupan. Uang jajan kami selalu dibawah anak anak seumuran kami. Jika ingin sesuatu seperti sepeda, kami harus menabung sendiri.

Dengan uang jajan pas pasan, kami selalu kesulitan membeli sesuatu yang kami inginkan. Nah disini peran otak yang bekerja, mungkin saking pengennya, jadi kami sejak kecil sudah termasuk pengusaha. Saya disekolah berjualan dengan abang saya. SD kelas 5 dan 6 saya sudah memulai berjualan kelereng kepada teman teman. SMP pensil dan pulpen sampai SMU. Kebetulan ayah saya mempunyai toko Stationery, jadi dengan uang jajan pas pasan saya dan abang membeli barang ayah saya dan menjual di sekolah.


Image result for alat tulis kantor

Kakak saya paling besar menempuh jalur yang lebih hebat lagi. Dia belajar keras dan mengambil beasiswa. Jadi duit beasiswa sekolah itu dipakai untuk tambahan jajan dia. Bahkan yang lebih membanggakan sampai ke kuliah ke negeri Malaysia dari beasiswa. Sekarang kakak saya bekerja di ITnB di Medan dengan posisi dan gaji yang menurut saya sudah tinggi.
Kembali kepada saya, Jika menginginkan sesuatu seperti playstation waktu SMP. Saya dan abang saya sama-sama kongsi membeli. Dari situ kami belajar pentingnya bekerja sama demi tujuan yang sama.Kebiasaan dan didikan ini kami lakukan sampai sekarang.
Masa dimulai kemandirian
Pengalaman terburuk saya waktu kuliah di Malaysia, mengikuti jejak kakak saya. Tapi sayangnya otak saya tidak sepintar kakak saya. Dan ini kesalah terbesar saya karena saya sudah deal dengan ayah saya bahwa biaya sebulan dikirim sekian (dibawah layak untuk anak kuliah) 


Image result for istana raja malaysia kuala lumpur
                Istana Sultan

Kalo ada yang bilang :  “Ah ayah dia kan kaya”, karena mereka belum kenal ayah saya. Saya pernah masuk RS karena malnutrisi. 1 bulan hanya Indomie 1 bungkus untuk 2 hari, karena salah kalkulasi duit bulanan. Toilet paper juga saya curi dari mall karena tidak ada duit untuk membelinya. Ayah saya tidak iba sedikitpun. Di RS dia hanya bilang : “Kalo tidak sanggup, balik saja ke Indonesia”.Tapi tekad saya menyelesaikan kuliah sangat tinggi dan tidak menyerah.
Disitulah saya benar benar berusaha. Saya membeli HP dan laptop dari lowyat, waktu pulang ke Indonesia dan saya jual ke teman karena harga HP disana lebih murah. Apa saja yang bisa saya bawa pulang, mulai dari water heater dsb. Anehnya karena visa student, saya tidak pernah distop custom. Atau mungkin dulu tidak seketat sekarang.

Skip skip skip tamatlah saya kuliah. Hal pertama adalah mencari kerja. Saya bekerja di Malaysia sambil mentunggu visa student expired yang masih ada sisa 6 bulan, sambil berhemat dan menabung. Selanjutnya mencoba di kampung sendiri di Medan.

But the way, saya kuliah interior design lalu di Medan saya bekerja di salah satu kontraktor lokal. Boss saya melihat bakat dagang dan komunikasi saya lebih besar daripada bakat design, jadi saya ditempatkan di bag Humas dan lapangan.
Dari situ saya kenal banyak tukang dan nekad mengambil borongan sendiri yang dikerjakan oleh teman teman, tukang saya. Saat itu saya masih umur 21 thn. Project pertama saya adalah kamar pengantin. Biarpun kata orang masih muda tapi saya selesaikan dengan benar benar pekerjaan saya. Biarpun masih bau kencur tapi saya bisa dapat project dengan trick mencaplok nama boss dengan mengatakan :"Saya bekas karyawan dia dan tukang nya juga semua bekas tukang dia", jadi orang pada yakin.


Related image
                   Interior design


Semua project yg berhasil, saya bagi persenan dengan tukang, bukan sistem gaji, biarpun saya yang mendapatkan project tersebut supaya adil dan mereka lebih semangat kerjanya. Jadi posisi kami sederajat. Terus tidak lama dapat lagi dapur dsbnya berlanjut sampai 2 thn.

Skip skip tahun 2011 booming Warnet. Duit yang saya kumpulkan saya buka warnet di kampung saya Stabat dengan awal 18 PC. Karena ramai, saya tambah jadi 50 PC dengan jual makanan dan jajanan dan pulsa serta voucher game. 
Kalau orang Stabat pasti tahu warnet saya dulu, warnet terbesar waktu itu. Usia saya baru 23 thn. Income saya sebulan bersih sudah mencapai Rp. 20 juta. Pencapaian luar biasa untuk anak seusia saya dengan modal sendiri tanpa pinjaman siapapun termasuk orang tua.
Warnet juga usahanya tidak gampang, banyak masalah dan sering bergadang. Karena tidak sanggup lagi bekerja, saya putuskan fokus mengurus usaha.


Related image

Masa kebangkrutan.
Setelah 2 thn usaha warnet, datang masalah internal. Mama saya pisah ranjang dengan papa. Mama tinggal di atas warnet yang saya sewa. Saya sempat down melihat mama saya sehingga kurang fokus. Belum lagi persaingan, equip PC yang makin perlu pembaruan dan PLN yang mati 8 jam sehari pada zaman SBY.

Tapi saya tidak menyerah. Saya beralih ke ISP. Menjual internet ke kampung yg belum terjamah. Again, bisnis is good. Duitnya kencang karena momentum pas. Kampung kampung terpencil lagi booming warnet tapi tidak mempunyai akses internet. Membangun tower triangle saja sudah untung, belum iuran bulanan, saya menjual PC ke mereka, setting billing dsbnya. Ke mana pun saya pergi sampai hutan juga oke selama dapat duit.
Skip skip lagi dengan persaingan ketat, razia ISP illegal serta banyak yang sudah mengerti networking, menjadikan bisnis ISP tidak bergairah lagi dan bangkrutlah bisnis saya.
Related image


Memulai lagi dari awal
Setelah bangkrut, saya bingung memutar otak mau usaha apa lagi. Karena desperate saya buka saja usaha yang sama dengan papa saya, stationery. Toh saya sudah hapal luar dalam karena dari kecil sudah membantu. Kebetulan saat mencari ruko, ada yg baru dibangun dan murah. Mulailah dengan sisa duit saya semua, saya ambil kredit KPR selama 2 unit dan memulai bisnis stationery. Duit habis habisan bener asli kandas.

Awal buka, kadang kadang pernah sehari omset Rp, 5.000, serius hanya Rp 5000. Ada hari dimana saya tidak menjual apapun. Tapi saya tidak pernah menyerah. Untung barang stasionary dikasih hutang dari boss. Setelah terjual, saya untuk bayar kredit KPR, lalu sambil nyambi kerjaan lama, design lagi untuk bayar hutang barang stasionery. Pokoknya betul betul susah, sering tidak tidur untuk lembur demi membayar KPR. Dengan kerja keras membuahkan hasil, sambil kerja design dan juga ambil borongan dan terus membuka toko, saya jalankan semua sekaligus. 


Related image


Lama lama hasilnya pun keliahatan. Karena toko saya sudah lumayan banyak customer, boss senang order saya banyak. Kebetulan anak ceweknya sering bantu di toko, beda umur 2 tahun. Saya jadikan teman dan sering saya ajak keluar. Keluarga mereka senang, karena saya jomblo sudah mempunyai ruko sendiri dari hasil sendiri biarpun masih KPR. 

Akhirnya anak perempuan boss menjadi istri, menikah di umur 26 thn. Setelah menikah barang dagangan saya tambah lancar karena diberi keringanan setelah menjadi menantu. Toko saya termasuk paling besar di kota Stabat. Umur saya sekarang masih 30 tahun dengan 2 anak, satu cewek usia 2 thn 2 bulan dan cowok usia 8 bulan. Sisa KPR saya 4 thn lagi, sedang nilai stok barang dengan perputaran yang aman.

Target saya ke depan mau memproduksi bon faktur skala besar tapi tunggu sampai anak anak agak besar dulu. Untuk sekarang saya fokus ke anak dulu dan hanya satu usaha,  usaha stationery karena anak lebih berharga dari apapun.

Untuk yang masih muda, jangan sia siakan masa muda. Dulu teman masih pada main game PC Dota dan PB saya sudah wira usaha. Mereka begadang main game, saya bergadang dapat duit. Sekarang malah saya kayak anak muda main game android sambil nunggu anak tidur.. 

Sekian, kalo ada yg domisili Sumatra Utara dan mau bertanya barang ATK, monggo saya referensikan ke mertua saya. Mereka agen besar dan lumayan terkenal di Medan dengan penjualan lintas provinsi, mana tau cocok. Pokoknya akan saya bantu sebisa saya supaya berhasil. Kalo ada yang di Langkat terutama Stabat mudah mudahan pasti tahu siapa saya.

Sekian kisah hidup saya yang tidak seberapa. Saya sadar akan usia dan pengalaman saya yang tidak seberapa. Mudah mudahan tetap bermanfaat. 
Terima kasih.

Image result for icon stabat kota




















No comments:

Post a Comment