"Ide papi didahului Perindo", kata putri saya
ketika kami lewat melihat sebuah baliho partai, gede banget dengan gambar Ketua
umum partai bersama tukang bakso untuk kampanye.
Saya memang ada idea membuat 1.000 gerobak bakso masing
masing 200 gerobak warna warni di 5 kota di DKI Jakarta, Jakpus, Jaksel, Jakut,
Jakbar, Jaktim
Rencana program gerobak ini bekerja sama dengan Pemda DKI
termasuk Dinas Kesehatan atau BPOM dan Dinas Pariwisata dan Bank. BPOM akan
melakukan test laboratorium secara berkala sampling atas makanan bakso tsb
untuk menghindari tidak tercampur dengan bahan berbahaya.
Sedang Dinas Pariwisata
akan menentukan lokasi gerobak tsb. mis di Ancol, Kota tua, sekitar mal
dll. Lokasi gerobak harus ada air PAM untuk mencuci mangkok, sendok dll, tidak
hanya mencuci di air seember.
Penjual bakso wajib memakai pakaian bersih setiap hari,
pakai sepatu kets putih dan topi. Pokoknya rapi, bersih seperti di luar negeri.
Gerobak diberi kredit oleh Bank DKI atau Bank BRI sekitar Rp
8 juta kepada mereka yang ber ktp DKI. 1.000 gerobak @ Rp 8 juta.
Mie akan disupply oleh distributor khusus, tidak boleh
membeli dari yang lain. Cabe campur kecap dalam sachet disupply perusahaan
tertentu. Jadi tidak perlu membuat sambel sendiri yang hyegenisnya diragukan.
Tentu pemasoknya setelah memenangkan tender.
Ide saya ini timbul setelah melihat banyak program serba
1.000 seperti 1.000 mesjid, 1000 sepatu untuk anak sekolah di NTT, 1.000
komputer masuk desa dll.
Setelah konsepnya sedang dipersiapkan seorang teman bisa
minta waktu presentasi didepan Gubernur.Angan angan tukang cendol buyar karena
cendolnya tumpah, eh Gubernurnya keburu ganti.
Namun demikian ide ini bisa anda coba di Propinsi atau
Kota/Kab di daerah anda. Who knows. Ini bisnis real bukan program kampanye
parpol.