4/11/2018

MODAL KEPERCAYAAN

Image may contain: 3 people, people smiling, selfie and closeup
Indi Melia

Saya sering bilang wirausaha itu kurang seru kalau tidak ada fase bangkrutnya..
Kali ini saya mau cerita fase sulit dan sengsaranya dalam merintis usaha, ketika hutang menumpuk dan bagaimana caranya menyicil hutang dan merayu bos bos yang ngambek hingga mereka luluh, memaafkan dan menyerahkan uangnya untuk saya putar. 😂
Dua tahun pertama, saya usaha cuma bisa memutar dan cukup untuk makan dan membayar kontrakan, waktu itu belum ada yang percaya memberi pinjaman .Mungkin karena saya belum punya asset, masih mengontrak.
Masuk tahun ketiga, saya kenal bos yang baik hati, sebut saja bos A. Bila orang lain memberi Down payment, bos ini selalu membayar dengan cash di muka dan pesan dalam partai besar, misal lemari 20pcs. Dia akan bayar 100% dimuka.karena. Karena itulah saya mulai berani ambil pinjaman Bank agak besar untuk beli tanah.



Image may contain: one or more people and people standing
Saya beranikan diri bangun rumah tinggal seadanya dan gudang buat kerja. Inilah awal petaka.bikin rumah sederhana dan gudang menghabiskan dana sekitar Rp. 400 juta lebih. Karyawan waktu itu baru 10 orang.
Saya tertimbun hutang.hutang baham baku. hutang Bank..hutang material bangunan.karena  Sedang semua lemari sudah dibayar di muka..tidak mungkin saya minta duit lagi pada bos A.karena pusing di tagih..lemari yang kurang 15 pcs, saya jual 2 pcs tanpa setahu bos A..Ketika mengetahui itu bos A marah.
Dia mendiamkan saya sekitar 2 bulan, tidak diberi order sehingga saya kalang kabut.tidak ada pilihan kecuali saya dan suami datang kerunahnya untuk meminta maaf. Saya ceritakan masalahnya sejujurnya dan janji untuk tidak mengulanginya lagi. Butuh waktu 6 bulan agar bos A kembali kepercayaannya. Alhamdulilah masalahnya kelar Sampai sekarang saya tidak berani mengecewakannya lagi.

No automatic alt text available.
Masalah lain, saya terlambat bayar hutang pada penjual kayu. Berapapun duit yang dapat langsung amblas untuk membayar hutang lain. Alhasil hutang kepada bos kayu tersebut macet hampir 3 bulan sehingga suami malu, tidak berani menemui bos kayu tersebut
Saya pikir gak bisa begini, hidup di Jepara, bila ada satu saja rekan bisnis yang kecewa ini bisa mempengaruhi usaha saya. Bisa saja karena kecewa bos kayu tsb bikin testimoni buruk sehingga bikin mereka yang mau kerjasama dengan saya mundur.
Maka saya berniat menyelesaikan hutang tsb pelan pelan.dengan mencicil hutang semampunya, Rp. 500.000,-,..sejuta, Rp..5juta. Pokoknya punya sisa duit berapa, saya antar kerumahnya setiap minggu sambil cerita apa adanya dan minta maaf. Rupanya beliau percaya dan simpati,.akhirnya selama menyicil 3 bulan hutang lunas.sampai sekarang bos kayu tsb baik dan saya bebas ambil kayu berapapun tanpa jaminan, tanpa menagih. Alhamdulillah, dia bilang.percaya penuh kepada saya.
No automatic alt text available.

Kembali ke bos A, menawari saya beli mobil tetapi saya bilang tidak..Hutang ke BRI belum lunas.berat tidak kuat saya. Dia memaksa memberi uang untuk membeli mobil pick up dengan cara membayar satu pcs lemari.sebulan. Selanjutnya dia belikan saya mobil keluarga. Dengan cara membayar setiap bulan dengan satu buah lemari.

Image result for mobil pick up
Jadi untuk membuat orang jatuh cinta dan percaya memberi pinjsaman kepada kita..butuh kejujuran dan kerja keras.kalau selama ini kita sulit mendapat pinjaman dari instansi atau individu, coba instropeksi.
Perbaiki diri..untuk membuat orang percaya bentuklah pribadi kita untuk layak di percaya.kepercayaan bukan semata dr ucapan tetapi lebih pada perbuatan kita..

No comments:

Post a Comment